JATIMTIMES - Belakangan ini ramai di media sosial kabar artis Mandala Abadi Shoji beserta rombongan Rakerda Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) yang mengeluh soal pelayanan hotel Golden Tulip Pontianak. Hal ini terjadi setelah hotel berbintang 4 di Jalan Teuku Umar, Kota Pontianak tersebut diduga mengeluarkan paksa Mandala dan rombongan Apersi dari kamar hotel mereka.
Menanggapi viralnya kasus itu, HRD Hotel Golden Tulip Pontianak Herdra membantah adanya pengusiran terhadap tamu. Ia mengklaim jika yang terjadi hanya miss komunikasi dengan panitia.
Baca Juga : Debat Capres Ganjar Singgung Pelanggaran HAM Berat, Prabowo Sentil Mahfud MD
"Kita gak ada mengeluarkan secara sepihak, cuma ini hanya miss komunikasi dengan pihak panitia,’ ucap Hendra, dikutip TikTok @liputanpontianak.
Selain itu, Hendra juga mengaku belum mengetahui soal adanya laporan kerusakan barang dari tamu. "Kalau kopensasi saya belum tau, begitu juga dengan barang yang rusak saya belum tau, belum ada laporan ke saya," katanya.
Lebih lanjut, Hendra mengklaim jika pihak hotel melakukan sesuai dengan data revisi dari panitia dari kegiatan tersebut. "Kami mendapatkan list data kegiatan itu dari panitia, dan data itu banyak di revisi, kami hanya mengambil data yang terakhir dari hasil revisi untuk dipakai ke sistem," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, Mandala mengungkapkan kekecewaanya lantaran dirinya sudah melakukan booking kamar selama 2 hari, bahkan sudah membayar DP kepada pihak hotel. Namun diduga diusir oleh pihak hotel.
"Kita lagi ada acara Rakerda DPD APERSI Kalbar di Hotel Golden Tulip, sudah booking kamar selama 2 hari, kita udah kasi DP lagi," ujar dia belum lama ini.
Menurut Mandala, setelah selesai menjadi pembawa acara Apersi, dia tidak bisa masuk ke kamar hotel, karena kunci kamarnya tak bisa digunakan lagi. Bahkan barang pribadinya dikeluarkan secara sepihak.
"Pihak hotel bilang kuncinya udah tidak bisa di ambil, terus barang pribadi saya udah dikeluarin," terangnya.
Baca Juga : Jawaban Santai Prabowo Saat Diserang dengan Pertanyaan soal Putusan MK dan 'Orang Dalam'
Mandala mengklaim jika pihak hotel tidak melakukan konfirmasi sebelum mengeluarkan barang-barang tamu. "Biasanya kalau hotel, mau check out harus konfirmasi dulu, kita udah booking 2 hari bahkan ada yang 3 hari dan udah dicatat malah tiba-tiba dikeluarin sepihak tanpa konfirmasi," ujarnya.
Karena barang pribadinya dikeluarkan secara sepihak, Mandala beserta rombongan pun mengaku sangat kecewa. "Pakaian kotor dan pakaian bersih ditumpuk dalam 1 kantong, dan termasuk juga ada sepatu yang digabung dengan pakaian," ungkap Mandala.
Salah satu rombongan Apersi pun mengungkap kekecewaannya kepada hotel karena mengeluarkan barang pribadi tamu secara sepihak. "Kita sayangkan itu, pihak hotel tidak ada konfirmasi, dan kita sudah ngomong ke hotel bahwa kita tinggalnya 2 hari, jadi tidak hanya 1 hari. Tetapi mengeluarkan barang tanpa seizin pemilik," ucap salah satu rombongan.
"Kita minta kompensasi ke pihak hotel, itu rugi material dan moriil. Kita minta Rp 5 miliar kalau tidak, kita tuntut ke pengadilan," ucap rombongan Apersi lainnya.
Sebagai informasi tambahan, peserta Rakerda DPD APERSI Kalbar menggelar acara di Hotel Golden Tulip pada Jumat (8/12/2023). Ada sekitar 300 undangan yang hadir, namun yang menginap di hotel Golden Tulip sekitar 50 tamu undangan.
