free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Jaringan Pengamatan Digital Gunung Kelud di Blitar Rusak Tersambar Petir, Ganti Pengamatan Manual

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

08 - Dec - 2023, 20:32

Placeholder
Gunung Kelud.(Foto : Instagram @indotravellers.co)

JATIMTIMES - Jaringan pengamatan digital yang berada di pos pantau Gunung Kelud di wilayah Kabupaten Blitar mengalami kerusakan yang signifikan. Alat pemantau itu tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya setelah disambar petir. Kerusakan tersebut telah berlangsung selama empat hari terakhir, sejak alat pemantauan itu tersambar petir pada Selasa (05/12/23). Dany Erlangga, seorang Pengamat Gunung Kelud, mengkonfirmasi bahwa alat pemantauan tersebut tak lagi berfungsi sejak saat itu.

“Kerusakan pada alat ini juga memengaruhi transmisi penerima data digital di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), mengakibatkan kendala dalam proses pemantauan. Saat ini, petugas sedang berupaya memulihkan jaringan transmisi tersebut,” jelas Dany.

Baca Juga : Ziarah SBY ke Makam Bung Karno : Penghormatan Kepada Proklamator RI, Bukan Ajang Politik

Meskipun demikian, proses pemantauan tidak terhenti sepenuhnya karena masih dapat dilakukan secara manual. Pengamat Gunung Kelud menjelaskan bahwa pengawasan manual dengan menggunakan seismograf analog tetap dilakukan untuk merekam aktivitas gempa di sekitar Gunung Kelud sambil menunggu pemulihan jaringan transmisi yang sedang berlangsung.

Pos pantau Gunung Kelud, terletak dalam radius sekitar 7,5 KM dari bibir kawah dengan ketinggian sekitar 688 MDP di Margomulyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Choirul Huda, seorang petugas jaga di pos pantau itu, bersama rekan sejawatnya, menyaksikan langsung saat petir menyambar alat pemantauan.

“Kejadian seperti itu sudah biasa terjadi di lokasi tersebut, yang rawan tersambar petir. Dia juga menambahkan bahwa router wifi di pos itu bahkan telah rusak tiga kali akibat sambaran petir tahun sebelumnya,” ungkap Huda.

Meskipun jaringan digital mengalami kerusakan, para pengamat menegaskan bahwa hal ini tidak menghambat pemantauan. Namun, dari segi kecepatan dan efisiensi, proses pemantauan menggunakan seismograf analog membutuhkan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan metode digital.

Pihak pos pantau telah memasang perangkat penangkal petir, namun peralatan ini tidak berfungsi dengan baik di lokasi tersebut. Selain itu, stok peralatan untuk pemeliharaan yang ada di pos tersebut telah habis, sehingga mereka harus mengajukan permintaan ke kantor pusat di Bandung untuk mendapatkan peralatan pengganti.

Baca Juga : Keren, Warga RT 14 Banjararum Singosari Punya Aplikasi Anti Maling

Hasil pengamatan manual hari ini menunjukkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Kelud berada pada level 1 atau kondisi normal. Namun, masyarakat dan wisatawan tetap diimbau untuk tidak mendekati atau memasuki kawasan kawah aktif gunung api Kelud karena potensi aktivitas vulkanik yang dapat terjadi tiba-tiba dan membahayakan keselamatan.

 


Topik

Peristiwa gunung kelud kabupaten blitar pemantau gunung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya