JATIMTIMES - Sepak bola Indonesia akan kembali kedatangan pesepakbola yang moncer pada sejumlah kompetisi di Benua Biru. Ia adalah Radja Nainggolan yang dikabarkan akan bergabung dengan Bhayangkara Presisi FC.
Jika benar datang bergabung dengan Bhayangkara Presisi FC, Radja Nainggolan akan menambah deretan nama beken pesepakbola yang pernah bermain di Liga Indonesia.
Baca Juga : Apparel Asal Malang Jadi Sponsor Salah Satu Klub Pendiri PSSI
Sejak kompetisi Liga Indonesia (Ligina) pertama kali bergulir musim 1994/95 silam, deretan bintang dunia sempat menginjakkan kakinya. Mulai dari Mario Kempes, Roger Milla, Maboang Kessack, Mohamed Sissoko, Peter Odemwingie hingga Michael Essien.
Ya, nama terakhir akan menjadi bagian dari deretan pesepak bola kelas dunia yang merumput di tanah air. Pemain berusia 35 tahun itu akan melanjutkan petualangan kariernya pada sisa kompetisi Liga 1 musim 2023/24.
Kedatangan Nainggolan merupakan momen spesial bagi sepak bola Indonesia. Ini mengingat reputasinya sebagai 'world class player' tidak perlu dipertanyakan lagi. Di level internasional, Nainggolan merupakan bagian timnas Belgia selama sembilan tahun, sejak 2009 hingga 2018.
Bersama tim berjuluk Rode Duivels atau Setan Merah, pemain kelahiran kota Antwerp itu mencetak enam gol dalam 30 penampilan. Ia juga menjadi bagian dari timnas Belgia di Piala Eropa 2016.
Bicara karier di level klub, Nainggolan memiliki rekam jejak gemilang di Italia. Ia memulai karier dengan berlaga di Serie-B bersama Piacenza medio 2005 hingga 2010. Kariernya meningkat saat klub Serie-A, Cagliari merekrutnya.
Nainggolan menjadi bagian klub dari Pulau Sardinia itu pada 2010 sampai 2014. Di klub ini, ia tampil cukup menonjol sehingga dibajak salah satu raksasa Italia yakni AS Roma pada pertengahan musim 2013/14.
Di klub ibu kota itulah karier Nainggolan mencapai puncak. Meski tidak bisa membawa I Lupi meraih trofi, ia menjadi pilar penting tim asuhan Rudi Garcia. Selama empat setengah musim bermain di Roma, Nainggolan bermain 155 kali atau lebih dari 90 persen dari total laga di Serie-A.
Baca Juga : Sabet Medali Perak, Mahasiswa Humaniora Kembali Harumkan UIN Malang dalam Musabaqoh Fahmil QuranÂ
Meski tanpa gelar bersama Roma, ia sempat menorehkan beberapa pencapaian pribadi. Ia empat kali terpilih dalam Serie-A Team of The Year sejak musim 2014/15 hingga 2017/18, yang melegitimasi dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik pada masa itu. Pada musim 2016/17, Nainggolan menyabet gelar AS Roma Player of The Season.
Selepas dari Roma, ia bergabung dengan klub raksasa lainnya yaitu Internazionale Milan, dan menjadi bagian tim saat meraih scudetto musim 2020/21. Dua musim membela Inter, Nainggolan kembali ke klub lamanya, Cagliari. Setelah itu pulang kampung ke klub kota kelahirannya, Royal Antwerp, hingga bergabung dengan SPAL pada Serie-B 2022/23.
Pertengahan musim 2023/24, Nainggolan akhirnya berkesempatan berlaga di negara yang menjadi tanah leluhurnya yaitu Indonesia, pada gelaran Liga 1. Bermain di Indonesia merupakan momen istimewa bagi Nainggolan, mengingat dirinya memiliki hubungan yang kental dengan bumi Nusantara. Ia memiliki kakek dari Batak Toba, yang mewariskan nama belakang Nainggolan.
Di sisi lain, pemain sekaliber Radja Nainggolan akan memberikan banyak manfaat bagi pemain kita. Kehadirannya bisa memberikan transfer ilmu bagi pesepak bola Indonesia. Bukan itu saja, kehadiran pemain kelas dunia seperti Nainggolan juga akan mengatrol nilai dan pamor kompetisi di Indonesia, khususnya Liga 1.