JATIMTIMES - Pernyataan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang mengumbar cerita sakit hati dengan istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Iriana Jokowi ke publik masih menjadi sorotan. Hal tersebut bahkan membuat ramai di media sosial platform X.
Salah satu akun pegiat sosial @yusuf_dumdum juga turut membenarkan dan menyebarkan pernyataan FX Rudy. Akun tersebut mengatakan bahwa Iriana tidak datang ke pemakaman mertuanya atau ibunya Jokowi.
Baca Juga : Target Menang Mutlak, Tim 7 Jokowi Centre Dirikan Posko Pemenangan Prabowo-Gibran di Kabupaten Blitar
Padahal akun Twitter yang memiliki sekitar 53 ribu pengikut tersebut dulunya secara konsisten mendukung sosok Jokowi, sejak tahun 2014. Namun sejak Jokowi diduga pecah kongsi dengan PDIP, sehingga akun tersebut kini kerap menyerang Jokowi dan mendukung paslon Ganjar-Mahfud.
Namun banyak warganet yang mengkritisi pernyataan dari dumdum (@yusuf_dumdum). Sebab tidak sepantasnya urusan politik dikaitkan dengan urusan pribadi Jokowi-Iriana. Apalagi menyinggung kematian ibunda Jokowi.
Salah satu akun yang kerap menyuarakan kebusukan pejabat @PartaiSocmed dan pegiat sosial @Mazzini_gsp prihatin dengan akun-akun yang menyerang kehidupan pribadi Jokowi-Iriana. Hal ini membuat nama Jokowi trending di platform X.
Antara Partai Socmed dengan Dumdum sama-sama mengunggah bukti untuk pernyataan masing-masing. Dumdum menyebut Iriana tidak datang pada pemakaman Ibunda Jokowi, sedangkan Partai Socmed mengunggah bukti kedatangan Iriana di pemakaman mertuanya.
Banyak warganet yang menilai jika buzzer kini kerap menyinggung urusan pribadi dikaitkan dengan urusan politik. Hal itu juga memantik komentar dari berbagai warganet.
"Apa yg dituduhkan buzzer2 Ganjar ke Anies pada Pilkada DKI sekarang mereka lakukan sendiri. Jualan mayat!," tulis PartaiSocmed.
"Gak ada arahan, hal begini cuma perlu kewarasan aja kok. Penekanan gue atas respon lo terhadap pernyataan FX Rudy itu, manfaat buat publik apa persoalan Ibu Iriana ngelayat atau gak ngelayat?
Manfaatnya untuk kami sbg pemilih atas fakta peristiwa itu apa? Yg nyapres Wowo sama Gibran, bukan Jokowi sama Iriana.
Kami ini maunya kalian yg gabung jadi timses itu lempar narasi ke publik yg bener, jangan hal private gitu, dikritik malah dituduh diarahkan. Makanya jgn kebiasaan jadi kacung politik jadi cara lo memandang orang lain sama kayak cara lo cari makan," @Mazzini_gsp.
Baca Juga : KPU Tetapkan Masa Kampanye Selama 75 Hari
"Demi Allah gw kagak milih Gibran. Tp jgn lah fitnah masalah yg tdk ada. Sehebat apapun Pa @Jokowi dia jg manusia pasti ada kurang nya. Apa lagi kita yg bkn siapa siapa pasti lbh banyak kurang dan dosa. @yusuf_dumdum istigfar buruan ingat dosa kita masih banyak," @kucin****.
"Ga habis pikir sy, gini amat cara mereka mau melemahkan prabowo gibran/keluarga pak jokowi. Yg ada org makin kehilangan resepect ama paslon 03," @sidiq***.
"mohon info sebenarnya mereka ini buzzer peliharaan siapa? Dulu mendukung keras Pak Jokowi. Namun, sekarang mendukung Pak Ganjar dengan 'menyerang' Pak Jokowi. Besok-besok bisa jadi bakal menyerang Pak Ganjar juga jika pemeliharanya mengarahkan seperti itu," @zir***.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumor kali pertama soal Iriana tak hadir di pemakaman mertuanya muncul dari pernyataan FX Rudy. Dia menyebut istilah petugas partai selama ini disalahpersepsikan oleh buzzer. FX Rudy kemudian menyebut dirinya sakit hati pada Iriana.
"Disalahpersepsikan oleh buzzer-buzzer-nya beliau (Jokowi). Saya agak sakit hati karena Bu Iriana menyampaikan bahwa kecewa dengan Pak Jokowi dihina sebagai petugas partai. Kalau saya menilainya biasa kan dengan Bu Iriana. Kok, Mbak Mega itu kan bukan siapa-siapa. Wong mertuanya meninggal saja nggak ngelayat kok. Jadi apa yang disampaikan di media dengan apa yang terjadi di dalam rumah tangga sendiri nggak sama," ujar FX Rudy.
FX Rudy kemudian menjelaskan kembali pernyataannya setelah ditanyakan ulang oleh wartawan. "Mertuanya Ibu Iriana, ibunya Pak Jokowi, meninggal dunia kan nggak melayat kok, sampai tahlilan terakhir seribu hari nggak hadir kok. Itu menurut saya, ngapain sakit hati, wong Mbak Mega dipret itu wajar bagi saya. Wong mertuanya sendiri saja tidak dihargai, dihormati. Yang membesarkan Pak Joko Widodo yang bisa menjadi presiden. Kalau Pak Joko Widodo nggak jadi presiden, kan nggak jadi ibu negara," imbuhnya.