JATIMTIMES- Hingga minggu kedua di bulan November 2023, Satlantas Polres Malang telah menangani 23 peristiwa kecelakaan. Dari puluhan insiden kecelakaan tersebut, merenggut empat korban jiwa.
Berdasarkan catatan kepolisian, usia produktif termasuk kalangan pelajar mendominasi angka kecelakaan di Kabupaten Malang. Di mana, kendaraan sepeda motor paling rawan terlibat kecelakaan.
Baca Juga : Gelar Ops Cipkon Kamtibmas, Polresta Malang Kota Amankan 171 Sepeda Motor
Sementara itu, salah satu penyebab kecelakaan mayoritas diakibatkan karena modifikasi yang tidak memenuhi standar. Termasuk mengganti ban dengan ukuran yang tidak sesuai klasifikasi kendaraan. Di antaranya memodifikasi roda kendaraan menggunakan ban kecil atau dikenal dengan sebutan ban cacing.
Pernyataan tersebut disampaikan Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang Ipda Joko Taruna. Menurutnya, intensitas hujan yang terjadi sejak awal November 2023, menyebabkan angka vatalitas kecelakaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Wilayah yang sering terjadi kecelakaan saat hujan itu terjadi di berbagai macam wilayah. Kadang di Singosari, ketika Singosari reda berpindah ke wilayah Pakis, hujan reda pindah ke Bululawang. Jadi tidak bisa diprediksi," tuturnya.
Berdasarkan data Satlantas Polres Malang, diterangkan Joko, saat memasuki musim penghujan insiden kecelakaan didominasi oleh kendaraan sepeda motor.
"Saat musim penghujan, R2 (sepeda motor) paling tinggi tingkat kecelakaannya dibanding R4 (mobil). Selain itu, banyak korban kecelakaan yang juga didominasi oleh pengendara maupun yang dibonceng menggunakan R2," imbuhnya.
Lebih spesifik, dijelaskan Joko, sepeda motor yang rawan mengalami kecelakaan adalah kendaraan yang dimodifikasi. Selain itu, faktor pengereman yang kurang memadai juga dapat memicu terjadinya kecelakaan.
"Kendaraan yang sering terjadi kecelakaan biasanya karena masyarakat itu memodifikasi kendaraannya dengan ban yang kecil. Kemudian pengereman yang kurang pakem, itu juga menjadi kendala saat berkendara di jalan," jelasnya.
Rata-rata, mereka yang terlibat dalam insiden kecelakaan berasal dari usia produktif. Termasuk kalangan pelajar yang sebagian di antaranya belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Selain belum memiliki surat izin berkendara, para pelajar terkadang juga gemar memodifikasi kendaraan. Tidak jarang, kendaraan tersebut di modifikasi dengan tidak standar. Alhasil memicu terjadinya kecelakaan.
Baca Juga : Truk Muat Es Batu di Kota Malang Terguling, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa
"Korban kecelakaan masih didominasi dari usia produktif, antara usia 16 hingga 30 tahun," ujarnya.
Joko mengimbau, tetap waspada saat berkendara. Pastikan kendaraan dan kondisi fisik pengendara maupun pengemudi dalam keadaan prima.
Jika merasa lelah, disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan menepi untuk beristirahat. Apabila tidak ada kepentingan, sebaiknya tidak berkendara. Terutama saat memasuki musim penghujan.
Bagi pengendara sepeda motor, selalu kenakan helm dan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil maupun bus dan truk. Jangan lupa untuk menaati rambu lalu lintas dan membawa kelengkapan surat berkendara.
Selalu berhati-hati saat melintasi wilayah asing maupun saat turun hujan. Sebab, genangan air dan pohon tumbang marak terjadi saat memasuki musim penghujan.
"Biasanya, jam rawan kecelakaan itu didominasi pada pagi saat orang-orang berangkat sekolah dan kerja. Kemudian pada sore hari waktu jam pulang kerja dan beraktivitas untuk pulang ke rumah," tukas Joko.