JATIMTIMES - Sejumlah pelaku industri di Kota Batu melakukan ekspor perdana kripik buah dan sayur melalui PT Dafe Alam Sejahtera (Dafes) ke Singapura. Kripik buah dan sayur, salah satu produk lokal Kota Batu tersebut rupanya diminati pasar Singapura.
Pemberangkatan ekspor tersebut dilakukan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai dengan melakukan pemotongan pita juga memecahkan kendi di antara 2 truk boks kripik buah dan sayur Healthy Chips Kota Batu, Sabtu (25/11/2023). Produk yang dimuat dua truk boks tersebut memiliki nilai sekitar Rp 700 juta.
Baca Juga : Qatar Ungkap Hamas Telah Bebaskan 24 Sandera Termasuk Warga Thailand
Ekspor yang dilakukan oleh PT Dafe Alam Sejahtera (Dafes) ke Singapura untuk kali pertamanya. Meski demikian membuat Aries bangga, agar hal ini dapat memotivasi para UNKM lainnya yang ada di Kota Batu.
“Tentunya kita sangat bangga dengan pelepasan ekspor kripik buah dan sayur produk lokal Kota Batu ke Singapura hari ini. Dan saya berharap ekspor ini akan memotivasi pengusaha UMKM dan anak-anak muda Kota Batu untuk berkreasi mengembangkan produk lokal di Kota Batu," ungkap Aries.
Mengingat pentingnya lisensi atau perizinan ekspor, Aries berjanji akan memberikan kemudahan untuk produk lokal Kota Batu. Sehingga sinergitas eksportir dan UMKM dapat tumbuh dan berjalan lebih baik.
Pemkot Batu juga akan terus mendorong produk lokal untuk meningkatan kualitas dan mempermudah perijinan, untuk menembus pasar ekspor. Dengan demikian UMKM dan anak-anak muda Kota Batu semakin kreatif dan bersemangat menghasilkan produk lokal berkualitas.
“Salah satu syarat penting melakukan ekspor adalah lisensi, oleh karena itu kami pemerintah akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam perizinan sehingga akan mempermudah melakukan ekspor,“ tambah Aries.
Sementara itu Perwakilan PT Dafes Dara menambahkan, permintaan kripik buah dan sayur di Singapura sangat tinggi, setiap bulan sekitar 8-10 kontainer. Namun PT Dafes baru bisa memenuhi sebanyak 2 kontainer.
Baca Juga : Mengintip 17 Area Tematik yang Ada di Drive Thru Park
“Harapan kami permintaan ini dapat dipenuhi seiring dengan semakin tingginya minat pasar kripik buah dan sayur di Singapura,” harap Dara.
Sedang Kota Batu memiliki 2.897 unit UMKM hingga saat ini. Dari jumlah itu ada 331 UMKM yang telah memiliki prefikat naik kelas, lantaran telah bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia untuk kegiatan ekspor.
Dari data Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu nilai ekspor tahun 2021 mencapai Rp 6 miliar. Kemudian di tahun 2022 naik dua kali lipatanya bahkan lebih yakni, Rp 17,5 miliar.