free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Batal Hari Ini, Israel Umumkan Genjatan Senjata di Gaza Dimulai Jumat

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

23 - Nov - 2023, 18:20

Placeholder
Tentara Israel. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Penasihat keamanan nasional Israel pada Rabu malam mengumumkan bahwa pembebasan sandera berdasarkan gencatan senjata sementara antara Israel dan militan Hamas di Gaza tidak akan terjadi sebelum Jumat (24/11/2023).

Dilansir dari Reuters pada Kamis, (23/11/2023), media penyiaran publik Israel Kan, melaporkan ada penundaan 24 jam dalam perjanjian tersebut karena perjanjian tersebut tidak ditandatangani oleh Hamas dan mediator Qatar. Pejabat tersebut mengatakan mereka optimis perjanjian itu akan dilaksanakan ketika ditandatangani.

Baca Juga : Kebakaran Hutan Gunung Panderman Belum Padam, Jalur Pendakian 2 Gunung Ditutup

Waktu dimulainya gencatan senjata dan pelepasan sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan 7 Oktober terhadap Israel belum diumumkan secara resmi. Sumber keamanan Mesir dan Hamas mengatakan mediator meminta waktu mulai pukul 10 pagi pada hari Kamis.

Sementara itu, juru bicara keamanan nasional Amerika Serikat John Kirby mengatakan langkah tersebut hanya mampu membebaskan 50 persen sandera.

"Ini tidak akan bisa membebaskan semua sandera, tapi akan menyelesaikan pembebasan 50 sandera pertama, semuanya wanita dan anak-anak... Kita akan mulai melihat mereka mulai dibebaskan dalam 24 jam ke depan," katanya.

Sedangkan Amerika Serikat juga berharap ratusan truk bantuan kemanusiaan akan mencapai Gaza dalam beberapa hari ke depan, kata Kirby.

“Sekarang, penting bagi semua aspek untuk diterapkan sepenuhnya,” kata Presiden AS Joe Biden dalam komentarnya mengenai kesepakatan X.

Para menteri luar negeri Arab, yang mengunjungi Inggris dan Prancis untuk melakukan pembicaraan pada Rabu, mengatakan perjanjian tersebut harus diperpanjang.

“Akses kemanusiaan apa pun yang meningkat akibat kesepakatan sandera ini harus tetap ada dan harus dibangun,” kata Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di London bersama rekan-rekannya dari Yordania dan Mesir.

Mereka memimpin kelompok kontak yang terdiri dari negara-negara mayoritas Muslim yang melobi sekutu utama Israel dan Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri perang Gaza dan bergerak menuju solusi permanen konflik Israel-Palestina.

“Rencana tersebut harus memiliki tujuan akhir, dengan tenggat waktu, dengan mekanisme implementasi, dengan jaminan, dan seluruh dunia harus berada di belakangnya dan AS harus memainkan peran utama,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.

Baik Israel maupun Hamas mengatakan penghentian permusuhan tidak akan menghentikan misi mereka yang lebih luas.

Baca Juga : Jajaran Polres Tulungagung Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gaza Palestina

“Kami menang, dan kami akan terus berjuang sampai kemenangan penuh,” kata Netanyahu pada konferensi pers Rabu malam.

Hamas mengatakan dalam pernyataannya: “Saat kami mengumumkan penghentian perjanjian gencatan senjata, kami menegaskan bahwa kami tetap siap untuk mengambil tindakan, dan para pejuang kami yang menang akan tetap waspada untuk membela rakyat kami dan mengalahkan pendudukan.”

Diketahui, Israel dan Hamas pada Rabu pagi sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza setidaknya selama empat hari. Gencatan senjata ini agar bantuan dapat masuk ke Gaza dan membebaskan sedikitnya 50 sandera yang disandera oleh Hamas dengan imbalan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang dipenjara di Israel.

Waktu dimulainya gencatan senjata dan pelepasan sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan 7 Oktober terhadap Israel belum diumumkan secara resmi. Sumber keamanan Mesir dan Hamas mengatakan mediator meminta waktu mulai pukul 10 pagi pada hari Kamis.

Gencatan senjata pertama dalam perang yang telah berlangsung hampir tujuh minggu, yang dicapai setelah mediasi oleh Qatar, dipuji di seluruh dunia sebagai tanda kemajuan yang dapat membantu penderitaan warga sipil di Gaza yang dikepung Israel dan memulangkan lebih banyak tawanan Israel.

Hamas dan kelompok sekutunya menyandera sekitar 240 sandera ketika kelompok bersenjata Islam mengamuk di kota-kota Israel selatan pada 7 Oktober. Sebelumnya, Hamas hanya memerdekakan empat sandera.

Israel telah melakukan pengepungan dan pemboman tanpa henti di Gaza yang dikuasai Hamas sejak serangan 7 Oktober, yang mengalahkan 1.200 orang, menurut pendaftaran Israel. Sejak itu, lebih dari 14.000 warga Gaza telah terbunuh, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut pejabat medis di wilayah tersebut.


Topik

Internasional Palestina Israel Gaza Hamas gencatan senjata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri