JATIMTIMES - Hingga saat ini si jago merah masih membakar kawasan Gunung Panderman, Kota Batu, Rabu (22/11/2023). Tim gabungan pun masih berupaya memadamkan api, di tengah lokasi lereng yang terjal.
Terlihat kepulan asap berwarna putih pekat membumbung tinggi di atas Gunung Panderman. Kepulan asap itu muncul dari beberapa titik, mesti tidak seluruhnya memiliki asap tebal.
Baca Juga : Imbas Penangkapan 2 Jaksa di Bondowoso, KPK Geledah Rumah Kontraktor di Jember
Tim gabungan kini tengah berupaya untuk memadamkan api di sana. Mereka terdiri dari BPBD Kota Batu, Perhutani KPH Malang, Babinsa Oro- Oro Ombo, Bhabinkamtibmas Oro-Oro Ombo, Agen Informasi Bencana Provinsi Jawa Timur, LMDH, Relawan BPBD Kota Batu dan warga.
“Hari ini dilanjutkan pemadaman oleh tim gabungan dari dua sisi,”Kepala Pelaksana Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu.
Dua sisi ini berada di pos 1 Oro-Oro Ombo diterjunkan sebanyak 35 personil. Pos 2 berada di posko pendakian Panderman Toyomerto) 20 personel.
Para tim gabungan melakukan pemadaman secara manual di titik lokasi. Kemudian juga membuat sekat bakar untuk mencegah kebakaran semakin meluas.
Hanya saja tantangan para tim gabungan adalah lokasi kebakaran hutan yang hukan jalur pendakian. Jalur kebakaran letaknya berada di lereng yang terjal.
“Tantangannya medan yang sulit tebing dengan kemiringan terjal, dibawahnya jurang. Bila malam jarak pandang terbatas atau gelap dan angin cukup kencang,” imbuh Agung.
Baca Juga : Sah! Jokowi Lantik Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI Gantikan Laksamana Yudo
Yang dikhawatirkan bila dipadamkan akan cukup berbahaya, yakni bisa terjadi material longsor dari atas tebing. Menurut Agung, kebakaran ini bermula dari aktivitas sambaran petir yang mengenai pohon di lereng Gunung Panderman, Selasa (21/11/2023).
Kemudian api merembet hingga ke puncak gunung Panderman dengan membakar vegetasi pohon cemara dan alang-alang. “Akibat kebakaran karena sambaran petir di pohon, semalam sudah dilakukan pemadaman oleh tim gabungan seluas 3,5 hektar,” tutup Agung.
Meski demikian, pemadaman api saat ini masih belum memerlukan water bombing.