JATIMTIMES - Tahukah kamu di Kota Batam dulunya ada kawasan terkenal yang disebut-sebut sebagai Las Vegasnya Indonesia, yakni Marina City. Namun kawasan itu kini telah lama ditinggalkan penghuninya dan telah menjadi kota hantu.
Dalam video yang dibagikan akun TikTok @sipalingbatam tampak keadaan Marina City sekarang menjadi mencekam usai ditinggalkan oleh hampir seluruh penghuninya. Padahal dahulu kota ini adalah lokasi tempat hiburan dan wisata yang terbesar di Kota Batam. Namun, sekarang kawasan ini sudah tidak beroperasi lagi karena dianggap kalah saing dengan Singapura.
Baca Juga : Paparkan Implementasi Pengarusutamaan Gender, Ini Penjelasan Pj Wali Kota Kediri
"Seluruh penghuninya pun pergi dan mencari tempat hiburan serupa ke negara tetangga tersebut. Padahal dulu kota pelabuhan ini merupakan salah satu lokasi hiburan paling terkenal di Asia Tenggara," ungkap pengunggah TikTok tersebut.
Setiap orang luar negeri ke Batam, pasti mainnya ke Marina City. Dulu Marina City ini tidak pernah sepi, apalagi di waktu malam hari, gemerlap lampu selalu menyinari dan menemani wisatawan dari berbagai tempat.
Ketika siang hari pun orang-orang duduk bersantai untuk menikmati keindahan pantai. Karena memang lokasi kawasan Marina City dekat dengan pantai.
"Bayangin aja guys saking ramainya dulu, kemeriahan Marina City pun dianggap sebagai Las Vegasnya Indonesia. Yang bikin tempat ini jadi keren itu karena banyak bangunan bergaya Eropa serta letaknya yang berada di pinggir pantai. Nah ini jadi daya tarik tersendiri di Marina," ujar pengunggah.
Namun, semenjak perjudian ditutup kondisi Marina City saat ini berubah drastis menjadi kota hantu yang sepi. Sistem perekonomian dan jumlah pemasukan Marina City pun terperosok, karena tidak ada lagi pengunjung yang datang untuk meramaikan tempat ini.
"Sudah lebih dari 10 tahun, kota ini pun masih sepi dan belum beralih fungsi. Sampai sekarang pun kalau kita lewat di sini, masih banyak banget kelihatan sisa-sisa bangunan dan dinding-dinding yang kusam dan kosong," terang pengunggah.
"Bangunan yang dulunya cantik, sekarang jadi menyeramkan. Apalagi kalau malam lampunya juga udah nggak bersinar lagi seperti dulu. Nah, kondisi yang kayak gini lah membuat vibesnya kota ini menjadi semakin mencekam," imbuhnya.
Sampai saat ini pun masih terlihat sederet bangunan Kota Marina City. Banyak bangunan bergaya eropa klasik dan masih berdiri kokoh. Ini membuktikan betapa megahnya kota yang disebut sebagai surganya para penjudi kala itu.
Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kehidupan di Marina berbalik arah. Hal itu terjadi lantaran pemerintah Indonesia menindak tegas judi. Wilayah yang penuh hiruk pikuk manusia seperti Marina City, kini melahirkan suasana horor.
"Penampakannya kini sungguh miris. Marina hanya menyisakan bekas-bekas kejayaannya. Marina yang perkasa tersebut kini layaknya kota mati, dengan gedung-gedung tak terawat," kata pengunggah.
Baca Juga : Politik Riang Gembira, Tidar Jatim Incar 65 Persen Suara Milenial
"Rangkai besi dan semak belukar yang menghiasi bangunan-bangunan hingga menjadi tempat berkembangnya hewan melata," imbuhnya.
Gaya kehidupan Marina yang penuh hedon dengan dunia malam dan juga perjudian, semua sudah tinggal cerita. Padahal, pada masa jayanya Marina City selalu ramai didatangi oleh turis asing bahkan rumah-rumah perjudian di kawasan itu selalu aktif dan selalu penuh saat malam hari.
Perjudian menjadi hal yang lumrah di setiap sudut kota. Bahkan bagi sebagian orang berjudi sudah menjadi gaya hidup masyarakat setempat. Dengan adanya perjudian yang merajalela di sana, membuat perekonomian di Marina City menjadi berkembang pesat. Maka banyak yang mengklaim bahwa Marina City adalah Las Vegasnya Indonesia.
Diketahui, Marina City, berlokasi di Tanjung Riau Sekupang, Batam. Melansir kanal Youtube Catatan Media, di tahun 2000 hingga 2011 Marina City menjadi pusat perjudian yang ramai.
Setiap malam tempat ini dulunya dipadati oleh orang yang ingin melipatgandakan uang mereka dengan berbagai jenis perjudian. Rumah-rumah yang mewah di sini dijadikan sebuah tempat pertaruhan harta yang sangat ramai.
Perjudian telah menjadi gaya hidup masyarakat setempat. Hal tersebut berdampak terhadap perekonomian kawasan ini yang berkembang pesat.
Bahkan pedagang kaki lima menjalankan usaha mereka hampir 24 jam sehari. Namun, semua berubah ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil tindakan tegas terhadap perjudian.
Keputusan larangan tersebut mengakibatkan Marina City meredup. Perekonomian kawasan ini lumpuh dan penduduknya mulai meninggalkan kota ini untuk mencari kehidupan baru di tempat lain.