JATIMTIMES - Puluhan kendaraan lapis baja Israel masih mengelilingi kompleks Rumah Sakit Ibnu Sina di Tepi Barat, dekat kamp pengungsi Jenin. Hal itu dilaporkan secara live update oleh Al Jazeera pada Jumat (17/11/2023) siang.
Dikepungnya RS Ibnu Sina terjadi lantaran sejumlah dokter dari rumah sakit tersebut menolak untuk mematuhi perintah yang dikeluarkan oleh pasukan Israel agar mengevakuasi fasilitas medis tersebut. Selain dikepung, dua paramedis di rumah sakit tersebut juga telah ditangkap.
Baca Juga : Di Balik Nama Brigade Izzuddin Al-Qassam
Seorang sumber mengatakan kepada Wafa bahwa pasukan Israel mengepung rumah sakit dari segala sisi, mencari ambulans, dan mendesak orang-orang di rumah sakit segera dievakuasi.
Hingga kini, serangan pasukan Israel terus berlanjut di seluruh Gaza. Namun, wilayah kantong tersebut telah mengalami pemadaman komunikasi karena kurangnya bahan bakar untuk generator.
Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan ribuan wanita, anak-anak, orang sakit dan terluka berada dalam bahaya kematian. Karena pasukan Israel masih menyerang RS Al Shifa. "Serangan Israel terhadap al-Shifa berlanjut hingga malam ketiga (Kamis malam)," jelasnya.
Di sisi lain, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara mengatakan bahwa rumah sakit tersebut benar-benar lumpuh dan tidak dapat digunakan.
Saat ini, pemadaman komunikasi di sebagian besar wilayah Jalur Gaza membuat Kementerian Kesehatan kesulitan mengumpulkan informasi yang terverifikasi. Sehingga sulit untuk menilai kerusakan akibat serangan udara Israel.
Meski begitu, jurnalis Al Jazeera di lapangan masih dapat melaporkan, bahwa setidaknya 11 warga Palestina tewas setelah serangan udara Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Dan sejumlah 10 lainnya tewas setelah serangan udara menghantam sebuah rumah di al-Qarara, sebelah timur Khan Younis, sebelah selatan daerah kantong.
Baca Juga : Korban Terus Bertambah, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Berhenti Beroperasi Total
Selain itu, kepala layanan ambulans Palestina mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tiga warga Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Jenin di Tepi Barat.
Program Pangan Dunia PBB mengatakan pasokan makanan saat ini di Gaza tinggal 10 persen. Sehingga wilayah Gaza yang terkepung tersebut kemungkinan akan menghadapi bencana kelaparan.
Kantor berita Suriah SANA melaporkan bahwa beberapa daerah di sekitar ibu kota Suriah, Damaskus, menjadi sasaran serangan udara Israel hingga menyebabkan kerusakan material.
Setidaknya lebih dari 11.470 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Namun jumlah korban tewas belum diperbarui selama berhari-hari, karena runtuhnya sistem pengumpulan data kesehatan di wilayah kantong tersebut. Di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.