JATIMTIMES – Beberapa bantuan untuk warga tidak mampu didistribusikan dalam waktu yang hampir bersamaan pada bulan November. Mulai bantuan beras CPP (Cadangan Pangan Pemerintah), PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan DBHCT (Dana Bagi Hasil Cuka Tembakau) serta BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai)
Terhadap bantuan-bantuan itu,tidak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak yang mencoba menunggangi untuk kepentingan politik.
Baca Juga : Gibran Tunjuk Emil Dardak dan Arumi Bachsin Jadi Jubir, Ini Alasannya
Guna mengantisipasi hal tersebut ada di wilayahnya, Selasa (14/11/2023), Basuki -camat Bangsalsari,Jember- melakukan monitoring pembagian bantuan BPNT di dua desa yang ada di wilayahnya, yakni Desa Banjarsari dan Desa Sukorejo.
Meski sejauh ini indikasi ada pihak yang mencoba menunggangi bantuan dari pemerintah tersebut tidak ada, monitoring tetap dilakukan untuk menghindari jika ada bantuan yang tidak tepat sasaran.
“Kami selalu melakukan monitoring ke sejumlah desa yang menyalurkan bantuan dari pemerintah. Selain untuk memastikan bantuan tepat sasaran, juga untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang menunggangi. Apalagi saat ini tahun politik. Tidak menutup kemungkinan ada pihak yang mengklaim,” ujar Basuki saat ditemui di Balai Desa Banjarsari.
Basuki juga menjelaskan, penyaluran bantuan dari pemerintah saat ini cenderung lebih kondusif. Dan tidak banyak warga yang protes dengan alasan lebih layak dan belum mendapat bantuan.
Hal ini dikarenaka penerima bantuan sudah merata dan warga sudah banyak yang memahami, jika tidak mendapatkan bantuan yang satu, maka namanya akan tercantum dalam bantuan yang lain. “Alhamdulillah, saat ini lebih kondusif dibanding awal-awal bantuan turun. Warga sudah paham semua. Jika tidak mendapat bantuan DBHCT, maka akan mendapatkan bantuan lainnya, misal beras CPP, atau bantuan lainnya,” ujar Basuki.
Baca Juga : Turun ke Desa Balerejo, Si Jaran Ijo Disdukcapil Pemkab Blitar Rekam e-KTP 11 Warga Berkebutuhan Khusus
Sementara Kepala Desa Banjarsari Naning Royani, ditemui di sela-sela pembagian bantuan BPNT, kepada wartawan menyatakan bahwa bantuan di desanya sudah mulai merata dan diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Jika ada warga kami yang benar-benar tidak mampu, kami akan memperioritaskan pada bantuan BLT. Jika masih belum terdata, maka akan kami usahakan tetap mendapat bantuan dengan cara lain seperti memberikan bantuan secara stimulan atau yang lainnya,” ujar Naning.
Untuk bantuan BPNT yang disalurkan di balai desa pada Selasa (14/11/2023) pagi, tercatat ada 509 warga penerima manfaat. “Untuk BPNT hari ini, ada 509 warga yang menerimanya, mereka adalah warga yang masuk dalam PKH,” pungkas Naning.
