JATIMTIMES - Capaian pembangunan di Kota Batu terus menunjukkan tren positif di segala sektor. Salah satunya, Prmkot Batu mampu menurunkan angka kemiskinan dan berhasil menekan angka pengangguran hingga menuntaskan beberapa programnya tahun 2023 ini.
Pemkot Batu berhasil menurunkan angka kemiskinan mencapai 0,48 persen di Kota Batu. Bahkan angka kemiskinan Kota Batu 3,31 persen terendah se-Jawa Timur.
Baca Juga : Jelang Nataru dan Pemilu, Stok Sembako di Kabupaten Malang Aman meski Alami Kenaikan Harga
Hal tersebut sesuai data BPS Kota Batu. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Kota Batu menduduki peringkat ke 38 persentase penduduk miskin menurut kabupaten/kota di Jawa Timur. Persentase penduduk miskin menurun sebesar 0,48 poin dibanding tahun 2022 sebesar 3,79 persen per Maret 2023.
Atau tercatat jumlah penduduk miskin Kota Batu sebesar 7.100 orang. Jumalah ini turun 950 orang dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 8.050 orang.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, turunnya angka kemiskinan itu lantaran 3 faktor yang diunggulkan oleh Pemkot Batu. Yakni pariwisata, pertanian dan UMKM.
Pengembangan 3 sektor unggulan ini terbukti ampuh dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Kota Batu. “Tentu saja kita sangat senang dengan informasi yang disampaikan BPS Kota Batu. Kita harus lebih fokus lagi dalam pengembangan 3 sektor unggulan kita,” ucap Aries.
Sektor pariwisata, pertanian dan UMKM terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Batu. Karena itu, Aries ingin sinergitas dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat bersama forkopimda, pelaku usaha dan sebagainya saling bergandengan mengembangkan pariwisata, pertanian dan UMKM.
Tak hanya kemiskinan. Angka pengangguran di Kota Batu juga mengalami penurunan jika dibanding tahun 2022. Dari data Dinas Ketenagakerjaan Kota Batu, angka pengangguran di Kota Batu, mengalami penurunan drastis hingga angka 4,52 persen dari jumlah pendudukan.
Persentase tersebut turun hingga sebesar 3,91 persen dari tahun 2022, yang jumlahnya di angka 8,43 persen. Dari data BPS Kota Batu, angka pengangguran sekitar 10 ribu jiwa. Dengan demikian saat ini tersisa sekitar 4 ribu jiwa.
“Penurunan angka pengangguran di Kota Batu tahun 2023 ini itu sangat signifikan. Faktor pendukungnya yaitu kondisi inflasi yang semakin terkendali. Juga, langkah intervensi dari Pemkot Batu kepada masyarakat,” terang Aries.
Jika di lihat tahun sebelumnya, lanjut Aries, angka pengangguran cukup tinggi lantaran perpindahan tenaga kerja dari lapangan usaha pertanian ke lapangan usaha pendukung sektor pariwisata.Ditambah sektor pariwisata mulai pulih, banyak tenaga kerja yang dapat bekerja kembali di sektor pariwisata maupun sektor turunannya.
Tak hanya itu. Pemkot Batu terus berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja dalam menelurkan inovasi dan pelayanan kepada masyarakat. Berkat komitmen itu, hingga awal November 2023, Pemkot Batu berhasil membawa pulang sekitar 45 penghargaan tingkat provinsi hingga nasional.
Aries pun optimistis bisa menyelesaikan program yang tersisa di tahun 2023 ini. Totalnya ada 25 program yang harus dituntaskan selama tiga bulan ke depan. “25 program ini ada berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, juga sosial,” ungkap pria yang juga kepala Dinas Pendidikan Jatim ini.
Baca Juga : Respon Kekeringan Akibat El Nino, Pemkot Blitar Distribusikan 131,000 Liter Air Bersih
Aries merinci 25 program itu pada bidang pendidikan yang sudah ada tambahan anggaran senilai Rp 10 miliar. anggaran itu diperuntukkan bagi beasiswa pelajar yang berprestasi, bagi yang kurang mampu, hingga korban covid-19.
“Kemudian meningkatan alokasi BOSDA termasuk untuk mengakomodasi pelajar SMPN 7 Kota Batu,” imbuh Aries.
Selanjutnya diperuntukkan bagi kenaikan insentif guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) serta rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah. Lalu juga di bidang kesehatan yang sudah dialokasikan tambahan sebesar Rp 15 miliar.
Anggaran tambahan itu dipergunakan untuk penanganan strategis penurunan angka stunting, pembayaran JKN-PBID, pengadaan peralatan medis dan operasionalisasi PSC. Lainnya bidang ketenagakerjaan mendapatkan alokasi tambahan sebesar Rp 4 miliar. Anggaran tersebut untuk penyebarluasan informasi pasar kerja (job fair).
“Untuk pelatihan kerja bagi para pencari kerja sampai bersertifikat, BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, dan bidang UMKM," terang Aries.
Selain itu ada alokasi tambahan sebesar Rp 1,5 miliar diperuntukkan untuk pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku usaha. Yakni dengan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia bagi UMKM yang dilakukan melalui PLUT.
"Agar semua program-program tersebut bisa direalisasikan pada P-APBD 2023 ini, legislatif bisa melakukan pengawasan dan mengawalnya. Kami menyakini bahwa dengan sinergi antara pemerintah dan DPRD, serta partisipasi aktif masyarakat, kita dapat mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama,” harap pria kelahiran Makassar ini.