JATIMTIMES - Rangkaian pembukaan komunitas yang dikenal dengan nama Raho (Reverse Aging & Homeostasis) Club, di Kabupaten Tulungagung telah berlangsung lancar. Perkumpulan yang konsen dengan pola hidup sehat dan upaya dalam meningkatkan kualitas hidup ini, memulai ground breaking atau peletakan batu pertama di lokasi pembangunan Piramida yang akan menjadi pusat kegiatannya di Tulungagung.
Ground breaking ini dipimpin langsung oleh penasehat Raho club dan juga Profesor Sutiman Bambang Sumitro dari Ikatan Molekul Indonesia, yang juga guru besar Universitas Brawijaya. Ketua Raho club, Kan Eddy dan sejumlah pengurus lain, secara bergantian juga ikut dalam seremoni penting yang dilaksanakan tepat pada hari Pahlawan, 10 November 2023.
Baca Juga : Melacak Jejak Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM): Pabrik Gula dan Kejayaan Trem di Kediri
Profesor Sutiman mengatakan peletakan batu pertama Raho club di Tulungagung merupakan upaya menyehatkan masyarakat. Penemu filter rokok sehat ini dalam gathering yang dilaksanakan pada, Jumat (10/11) malam memaparkan secara ilmiah metode pengobatan dengan gelombang nano yang terbukti dapat menolong ribuan orang yang mengidap penyakit.
Institut Molekul Indonesia (IMI), yang telah melakukan penelitian medis dengan metode infus gelombang nano hidrogen ini juga telah mendapatkan banyak testimoni keberhasilan dengan pasien yang sebelumnya terkena penyakit berat, berhasil disembuhkan.
Sementara itu, ketua Raho Kan Eddy mengatakan dipilihnya hari pahlawan sebagai momentum pembukaan, untuk meneladani sifat keihlasan para pejuang menuju kemerdekaan. "Para pahlawan dulu semangat berjuang tanpa pamrih, untuk itu sikap demikian perlu kita teladani," ucapnya.
Selain itu, Hari Pahlawan juga mudah untuk diingat bagi keluarga besar Raho club yang didirikan secara megah di Kabupaten Tulungagung. "Akan mudah diingat, bahwa hari pahlawan adalah hari dimana Raho club berdiri disini," tuturnya.
Raho club yang telah memiliki anggota ribuan orang yang tersebar di seluruh Indonesia ini akan terus mendirikan pusat konsultasi dan pelayanan yang sama di berbagai daerah.
"Yang punya uang membantu yang kekurangan, supaya tetap sehat tanpa memandang usia. Untuk mendapatkan pelayanan, harus menjadi anggota terlebih dahulu, mengurusnya juga tidak sulit," ajaknya.
Dengan adanya Raho club di Tulungagung dan daerah lain, Eddy berharap angka harapan hidup masyarakat akan terus meningkat.
Setelah ground breaking dan gathering, Sabtu (11/11/2023) dilanjutkan dengan Bhakti sosial di lokasi ini dengan konsultasi dan pengobatan gratis.
Tampak, ratusan orang memanfaatkan kegiatan ini untuk memperoleh pelayanan yang diberikan Raho club, agar manfaat kesehatan dapat dirasakan dengan teknologi infus gelombang nano ini.
Baca Juga : Ini 10 Cara Mengendalikan Emosi Diri dan Meningkatkan Kesehatan Mental
Budi Setijahadi, penasehat Raho club mengatakan, pembangunan sentra kesehatan gelombang nano yang ada di Tulungagung ini akan menjadi satu-satunya di dunia. Menurutnya, dengan dibukanya Raho club ini, Tulungagung akan dipandang sebagai daerah yang punya wisata sehat dengan hasil temuan IMI yang luar biasa.
"Ini adalah bentuk kepedulian, tidak dalam kapasitas lain. Buktinya, dengan kita buka pusat konsultasi dan layanan kesehatan ini para pegiat ekonomi di Tulungagung dan Jawa Timur, semua hadir," kata pengusaha asal Desa Gempolan, Kecamatan Pakel ini.
Keberadaan Raho club ini juga merupakan sarana dialog antar anggota yang mereka merupakan para akademisi, pengusaha atau investor diberbagai bidangnya.
"Kita bisa saksikan sendiri, anggota Raho club ini banyak yang pengusaha. Akhirnya mereka tau, bahwa disini punya pusat pelayanan satu-satunya didunia dengan metode kesehatan yang luar biasa dan ditemukan oleh anak bangsa," terangnya.
Dengan berdirinya Raho club, Budi Setijahadi atau akrab disapa kang BS ini berharap dapat memberi pertolongan bagi masyarakat yang membutuhkan atau masyarakat yang kesusahan karena tidak punya biaya pengobatan.
"Ini semata-mata ingin dapat berbagi dengan sesama, semoga apa yang kita lakukan ini bermanfaat bagi masyarakat," imbuhnya.
Sayangnya, undangan yang juga turut disampaikan ke para pejabat dan Forkompinda Tulungagung tidak mendapat sambutan yang baik. Hal ini, terlihat dari tidak adanya pejabat dari pemerintahan dan Forkompinda Kabupaten Tulungagung dalam Gathering yang dilaksanakan penuh khidmat dan cukup mewah ini.