JATIMTIMES - Baru-baru ini sejumlah baliho partai bernama PSI (Partai Solidaritas Indonesia) di Gunungkidul, Yogyakarta dirusak oleh oknum tidak bertanggungjawab. Mengenai hal tersebut, DPP PSI meminta agar seluruh elemen tidak mudah terprofokasi, Sabtu, (11/11/2023). Sebelumnya, informasi pengrusakan baliho didapat oleh Sekjen PSI yakni Raja Juli Antoni dari laporan pengurus daerah Gunungkidul. Toni berharap kepada pihak yang melakukan untuk berhenti melakukan aksi tidak terpuji itu.
"Saya baru tahu. Baru cek WA. Ada laporan dari kawan-kawan. Kepada pihak-pihak yang melakukan, mohon berhenti lakukan tindakan tidak terpuji itu," kata Toni kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga : Mahfud MD Takut Ada yang Curang dalam Pemilu: Tidak Akan Berkah
PSI menjadi salah satu partai yang namanya mencuat di akhir masa menjelang PEMILU. Partai yang berdiri pada akhir masa PEMILU 2014, telah membuat gebrakan dengan menggandeng putra bungsu Presiden Jokowi yakni Kaesan Pangareb menjadi ketua umumnya pada tanggal 25 September 2023. Partai ini cenderung mengambil target partisipan kalangan anak muda, perempuan, dan lintas agama.
Dinilai beberapa pihak menjadi partai bocil dan masih ingusan karena usia partainya masih kurang dari 15 tahun.
Toni mengatakan tidak perlu panik, sebab menurutnya PSI hanyalah partai bocil dan ingusan. Dia mengajak semua pihak untuk bertanding secara sehat. "Tidak perlu panik sampai bringasan begitu. PSI cuman partai bocil, partai ingusan katanya bukan?" ujarnya.
"Ayo kita bertanding pada pesta demokrasi ini dengan sehat, santai dan santui," lanjut Toni.
Baca Juga : Ganjar Creasi: Wadah Alumni Muda PTN Perkenalkan Ganjar-Mahfud Lewat Diskusi Hari Pahlawan
Ia pun menambahkan dengan tegas bahwa hal ini jangan sampai membuat goyah dan para kader PSI, khususnya di Gunungkidul untuk terprovokasi. Menurutnya hal ini sangat wajar karena Indonesia dan PSI sedang dihadapkan dengan pergulatan menjelang PEMILU 2024 dan semua keadaan dapat berbalik dengan cepat.
Toni pun memaafkan pelaku yang merusak baliho di Gunungkidul dan meminta semua pihak untuk tidak melaporkan kehadian ini ke pihak berwajib. "Kami maafkan, tidak perlu dibawa ke ranah hukum," ucapnya.