JATIMTIMES - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan kepada Israel agar stop mengebom Gaza dan menewaskan banyak warga sipil.
Macron menegaskan jika tindakan Israel itu 'tidak ada pembenaran' malahan hal itu dapat memicu 'kebencian'.
Baca Juga : Sderot Cinema: Tempat Warga Tonton Rudal Israel Berjatuhan di Gaza
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (11/11/2023), seruan itu disampaikan Macron dalam wawancara terbaru dengan media terkemuka Inggris, BBC, pada Jumat (11/11) waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, Macron mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri setelah serangan Hamas terjadi pada 7 Oktober. Akan tetapi menurutnya, pengeboman yang menewaskan warga sipil, wanita hingga bayi-bayi adalah tindakan yang keliru.
"Jadi tidak ada alasan dan legitimasi untuk melakukan hal tersebut. Jadi kami mendesak Israel untuk menghentikannya," tegas Macron dalam wawancara itu.
Macron lalu secara lugas dan tegas menyatakan bahwa Prancis mengutuk serangan lintas perbatasan yang didalangi oleh Hamas sebulan lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv telah menewaskan 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil, dan membuat 240 orang lainnya disandera.
"Kami merasakan penderitaan yang sama dengan Israel. Dan kami juga memahami tekad mereka untuk menyingkirkan terorisme. Kami mengetahui apa arti terorisme di Prancis," ucap Macron.
Ia juga menegaskan bahwa 'tidak ada pembenaran' untuk pengeboman terhadap warga sipil.
"Ini sangat penting bagi kita semua karena prinsip-prinsip kita, karena kita ada negara demokrasi. Penting juga untuk jangka menengah dan panjang bagi keamanan Israel sendiri, untuk menyadari semua nyawa itu berharga," sebut Macron mengingatkan.
Baca Juga : Israel Revisi Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Hamas
Lebih lanjut, Macron secara terang-terangan menyatakan dirinya tidak setuju jika disebut cara terbaik bagi Israel 'untuk melindungi diri adalah dengan melakukan pengeboman besar-besaran di Gaza'.
Ia menilai, pengeboman semacam itu hanya akan menciptakan 'kebencian dan perasaan buruk' di kawasan Timur Tengah.
Ditambahkan oleh Macron bahwa 'kesimpulan yang jelas' telah dicapai oleh semua pemerintah lembaga bantuan kemanusiaan yang hadir dalam forum perdamaian internasional di Paris, yakni 'jeda kemanusiaan' yang diikuti 'gencatan senjata' menjadi satu-satunya cara melindungi warga sipil di Jalur Gaza.
Macron pun berharap agar pemimpin dunia lainnya seperti Amerika Serikat dan Inggris bisa bergabung dengan dirinya untuk menyerukan hal yang serupa.
“Saya berharap mereka akan menyerukannya,” tutupnya.