JATIMTIMES - Badan Waqaf Provinsi Jatim menargetkan semua masjid dan mushala yang ada di Jawa Timur sudah tuntas sisi legalitasnya di 2024. Yakni, sudah tersertifikasi resmi hingga di Kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional).
Ketua Perwakilan Badan Waqaf Provinsi Jatim, Abdul Rozak menyampaikan pentingnya legalitas sertifikasi ini. "Menyangkut masalah generasi muda pesantren untuk merawat, mengembangkan dan melestarikan aset pesantren," ujarnya di Surabaya, Jum'at (10/11).
Baca Juga : Gugatan Tidak Diterima, ini Respons PBNU Atas Hasil Putusan PN Jombang
Menurut dia di era modern seperti sekarang digitalisasi mau tidak mau menjadi tuntutan. "Saya pikir dengan teman di yayasan pesantren ini sebuah ikhtiar yang cukup ideal untuk bagaimana membangun jaringan digitalisasi," terangnya.
Kata dia Ummat Muslim Indonesia harus bersyukur dengan tersertifikasi aset waqaf. Dengan demikian itu berarti keterjaminan masa depan ummat Islam masih besar harapannya.
"Karena kalau Ummat Islam ini punya waqaf maka ini adalah jaminan eksistensi dan kemajuan ummat Islam ke depan. Dan manfaatnya bukan hanya untuk ummat Islam waqaf itu, manfaatnya buat siapa saja. Non muslim bisa mendapatkan efek manfaat dari keberadaan waqaf itu," tegas dia.
Pada tahun 2022 Jatim jelas dia nomor dua di Indonesia tentang sertifikasi waqafnya. "Mudahan tahun ini Jatim yang paling utama, terutama kami dengan BPN daerah sudah ada MoU untuk percepat proses sertifikasi perwaqafan dengan NU juga Muhammadiyah kita libatkan," lanjutntya.
Dia menambahkan untuk masjid dan mushala targetnya 2024 sudah tidak ada lagi yang aset waqafnya belum tersertifikat. "Alhamdulillah sekarang kesadaran sertifikatnya cukup tinggi. Kalau kita aset waqaf sudah bersertifikat Insya Allah keterjaminan keabadian aset itu bisa dipertanggung jawabkan," pungkasnya.
Baca Juga : Peringatan Hari Pahlawan di Jatim Diramaikan Ryan D'Masiv dan Puisi Harumnya Peradaban dari Zawawi Imron
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Jawa Timur KH Faiz menambahkan jika waqaf juga bisa dilakukan dengan cara digital saat ini. Salah satunya bisa melalui aplikasi Wizstren.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa launching di Jatim. Jadi aplikasi Wizstren suatu waqaf ini adalah aplikasi yang jadi utama disupport Bank Indonesia dalam lembaga yayasan Wiztren waqaf, infaq dan shadaqah pesantren," bebernya.
Menurut dia aplikasi ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat yang pertama mengenali dan yang kedua bisa langsung waqaf tunai atau produktif di aplikasi ini. Sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk mengenali dan berdonasi.