JATIMTIMES - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di sebagian wilayah Kota Batu, Jawa Timur mengakibatkan sejumlah ranting pohon hingga atap seng berserakan di jalanan. Hal itu terlihat seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @infomalangraya pada Kamis (9/11/2023) sekira pukul 15.00 WIB.
Dalam video yang dibagikan tampak terjadi hujan deras disertai angin kencang di jalanan sekitaran Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Ada setidaknya lima mobil yang hendak melintas berhenti lantaran adanya ranting pohon yang berserakan di tengah jalan.
Baca Juga : Tokoh Muda Pesantren Beri Apresiasi Kapolres Tuban, Sigap Tindak Gangster dan Premanisme
Terlihat juga ada atap seng diduga milik warung yang terjatuh ke jalanan karena tersapu angin kencang. Tampak juga beberapa mobil harus melintas bergantian lantaran adanya ranting pohon jatuh di tengah jalan. "Tolong-tolong Pendem. Pendem morat-marit. Ajur kabeh," ungkap perekam video.
"Mundur-mundur," teriak perekam video meminta sebuah mobil agar tak terkena ranting pohon yang berjatuhan di jalanan.
Dalam keterangannya, pengunggah meminta agar para pengendara yang berada di jalanan berhati-hati saat melintas di kawasan Pendem. "Pendem Kota Batu, hujan deres. Hati2 lur, kalau bahaya berhenti dulu," tulis pengunggah.
Sebelumnya, Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menerangkan jika cuaca yang sering-sering berganti saat ini dinamakan dengan musim Pancaroba. Di mana musim pancaroba sendiri adalah periode peralihan dari periode musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Lebih lanjut BMKG menjelaskan jika hujan pada periode pancaroba biasanya terjadi pada siang/sore hari, bahkan sesekali dapat terjadi hingga malam hari. Salah satu tanda musim pancaroba adalah terjadinya pertumbuhan awan cumulonimbus. Berikut ini beberapa ciri-ciri awan cumulonimbus jika masuk musim pancaroba, menurut BMKG Juanda:
1. Muncul di saat pagi menjelang siang
2. Bentuknya seperti bunga kol
3. Warnanya keabu-abuan dengan tepian yg jelas
4. Menjelang sore, awan Cb menjadi gelap dan dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin kencang
Menurut BMKG, Awan Cumulonimbus termasuk jenis awan rendah yang dapat menyebabkan beberapa cuaca ekstrem. Berikut ini bahaya Awan Cumulonimbus:
1. Hujan Es
2. Hujan Disertai Angin Kencang
3. Puting Beliung
4. Hujan Disertai Petir
5. Waterspout
Oleh karenanya BMKG Juanda mengimbau agar masyarakat waspada jika melihat Awan Cumulonimbus ini. Berikut ini imbauan dari BMKG agar waspada saat musim pancaroba:
Masyarakat:
• Lakukan pengecekan dan pembersihan drainase antisipasi banjir.
• Waspada longsor bagi yang tinggal di perbukitan, lereng, dan pegunungan.
• Waspada jalan licin dan pandangan terbatas saat berkendara.
Baca Juga : Kekeringan Parah, Warga Blitar Raya Berjuang Hadapi Krisis Air
• Berlindung di tempat aman jika terjadi hujan disertai petir.
• Pemangkasan pohon-pohon besar.
• Penguatan bagian atap rumah.
• Akses informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG.
Stakeholder:
• Merancang mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometereologis selama musim hujan.
• Optimalisasi edukasi masyarakat tentang cara menghadapi riisko bencana saat musim hujan.
• Edukasi masyarakat akan pentingnya memperhatikan peringatan diri.
• Menjadikan informasi prakiraan musim hujan 2023/2024 sebagai acuan untuk menyusun rencana aksi dini (early action).
Demikian beberapa imbauan BMKG untuk mengantisipasi musim pancaroba sejak dini. Semoga bermanfaat.