JATIMTIMES - Dalam buku 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, dijelaskan tentang Baitul Izzah. Begitupun dalam sejumlah buku, kitab dan beberapa hadist juga menyebutkan tentang Baitul Izzah. Apakah sebenarnya Baitul Izzah?
Dari sumber buku 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin, dijelaskan bahwa Baitul Izzah merupakan sebuah rumah ibadah bagi para penduduk langit. Hal ini juga merupakan pendapat dari Ibnu Katsir, dimana menjelaskan bahwa setiap langit terdapat sebuah rumah yang memang digunakan sebagai tempat ibadah penduduk langit.
Baca Juga : Hacker Indonesia Beraksi: Sistem Pertahanan Iron Dome Israel Tidak Berfungsi, Benarkah?
Baitul Izzah terletak di bawah Lauhul Mahfuzh, seperti halnya dijelaskan dalam buku berjudul Berislam dengan Berkemanusiaan karya Aksin Wijaya. Dan dua tempat ini berkaitan dengan turunnya Al-Qur'an.
Dalam sebuah penjelasan, ditempat yang paling atas, yakni Lauhul Mahfuzh, Al-Qur'an diturunkan. Hal tersebut berdasarkan pada firman Allah yang termaktub dalam surah Al-Buruj ayat 21-22, "Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Qur'an yang mulia yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuz)."
Kemudian, setelah melalui waktu tertentu di Lauhul Mahfuzh, Al-Qur'an diturunkan ke Baitul Izzah, tepatnya di kawasan Sama'ad-Dunya (langit dunia). Peristiwa ini diketahui merupakan"nuzulul Qur'aan jumlatan", yakni turunnya Al-Qur'an secara sekaligus pada malam Lailatulqadar di bulan Ramadan.
Hadist riwayat Al Hakim, Ibnu Abbas berkata, "Al-Qur'an itu dipisahkan dari Adz-Dzikir, lalu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Maka Jibril menurunkannya pada Nabi SAW".
Dalam sebuah hadits Ibnu Abbas berkata, "Al-Qur'an diturunkan pada malam (Lailatul) Qadar secara sekaligus ke langit dunia, di tempat bintang-bintang berada, dan Allah Ta'ala menurunkannya kepada Rasul-Nya SAW sebagian mengiringi sebagian yang lainnya". (HR Imam Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan lainnya mengeluarkan sebuah riwayat melalui Manshur dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas).
Pada sebuah buku berjudul Al-Itqan Fi 'Ulumil Qur'an karya Imam Jalaluddin al-Suyuthi, Imam Ath-Thabrani dan al-Bazzar juga menjelaskan riwayat dari Ibnu Abbas. "Al-Qur'an telah diturunkan secara sekaligus hingga diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia dan Malaikat Jibril membawanya turun kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjawab perkataan hamba-hamba Allah dan berbagai perbuatan mereka."
Baca Juga : Merawat Vespa Klasik: Tips Lengkap untuk Tetap Prima dan Tampak Elegan
Turunnya Al-Qur'an di Baitul Izzah juga dijelaskan dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari dari Lahir Sampai Mati karya M. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha. Riwayat lainnya, dari Ibnu Abi Syaibah dalam kitabnya, Fadhail al-Qur'an, melalui sanad yang lain dari Ibnu Abbas. Ia berkata, "(Al-Qur'an) telah diberikan kepada Malaikat Jibril pada malam (Lailatul) Qadar secara sekaligus, kemudian ia meletakkan di Baitul Izzah, kemudian ia membawa turun secara bertahap."
Turunnya Al-Qur'an juga termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman, "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
Kemudian pada Surah Al-Qadr ayat 1, juga menjelaskan tegas tentang diturunkannya Al-Qur'an pada Lailatul Qadar, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar."