JATIMTIMES - Pembangunan jalan menuju Pantai Bandealit disambut dengan baik oleh warga setempat. Belum lagi, hal ini merupakan kali pertama jalan itu dibangun.
Syaiful, misalnya. Warga Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, itu menuturkan bahwa persoalan terkait dengan akses jalan menuju Bandealit memang sudah sulit dilalui sejak dulu. "Sejak saya kecil, jalannya memang sulit. Daerah kami seperti daerah terisolasi, " ucap warga kelahiran 11 Maret 1972 ini.
Baca Juga : Pantai Pudak Blitar, Rahasia Pesona Alam yang Jarang Terjamah
Dari Andongrejo menuju Bandealit dengan berjalan kaki, pria berusia 51 tahun itu menjelaskan bahwa harus ditempuh selama 5 jam. "Dengan kendaraan sekitar 2 jam," lanjutnya. Tentu saja, hal ini menghambat aktivitas warga dari berbagai sektor.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku senang dengan adanya pembangunan jalan menuju Pantai Bandealit. "Perbaikan ini sangat diperlukan karena jalannya benar-benar rusak, sulit dilewati, apalagi batunya besar besar," ungkapnya.
Belum lagi, Syaiful mengaku bersyukur lantaran pemkab tak hanya memperbaiki jalan. "Ada pemasangan aliran listrik dan penyediaan penerangan juga," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Andongrejo Riyadi menambahkan bahwa memang sudah lama pihaknya menanti pembangunan jalan itu. "Alhamdulillah, sekarang diadakan peningkatan," lanjutnya.
Baca Juga : Warok: Ikon Budaya Ponorogo dengan Sejarah Pemberontakan dan Tradisi Gemblak
Tentu saja, akan ada manfaat yang akan diperoleh warga sekitar. Salah satunya, perkembangan ekonomi, kemajuan wisata, dan memudahkan aktivitas masyarakat dalam berbagai sektor.
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan keterangan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember Rahman Anda, pembangunan tersebut bakal dilakukan sebanyak dua tahap. Pada akhir 2023, akan dilakukan pembangunan jalan dan penerangan sepanjang 600 meter. Sedangkan pada 2024 sepanjang 14 kilometer sampai pemukiman dan Pantai Bandealit.