JATIMTIMES - Prodi Teknik Informatika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) telah sukses menggelar seminar dengan tema "Pentingnya Etika Berinternet Dalam Bermedia Sosial", Rabu (1/11/2023). Hal ini menjadi salah satu upaya Unikama memberikan pemahaman kepada para mahasiswa, agar bijak dalam penggunaan internet dan media sosial.
Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian acara tahunan TECHNOWARS yang ke-11, terdapat dua pemateri kunci yang diundang, yaitu Founder DOM Cloud Hosting & Software Engineer, M Wildan Mubarok Asy Syauqi SKom dan Brand Marketing & Senior Backend Developer Unit, Hasbi Arrahman SKom.
Baca Juga : Orang Tua Korban Menolak, Pihak MI Berupaya Selesaikan Kasus Bocah Tersayat secara Kekeluargaan
Berbagai pihak turut hadir dalam acara ini, seperti M Sailendra ST, MT, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan yang mewakili Pj. Walikota Malang, Kepala Bidang Persandian & Aplikasi Informatika Suci Satri Satiti ST MT dari Dinas Kominfo Kabupaten Malang, Korwil Permikomnas Wilayah 9, dan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Prof. Duran Corebima Aloysius MPd.
Moh Ahsan SKom MT, selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika, menjelaskan bahwa tujuan utama dari seminar ini adalah membangun karakter generasi muda yang unggul. Para mahasiswa diharapkan dapat memahami kaidah yang ada, termasuk juga etika agar menjadi generasi yang bijak dalam bermedia sosial.
Hal ini, menurutnya, menjadi sebuah modla yang penting bagi para generasi muda, terlebih dalak perkembangan teknologi dna informasi yang begitu cepat.
"Seminar ini memberikan manfaat yang besar bagi para peserta, terutama bagi mahasiswa Prodi Teknik Informatika Unikama. Acara ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya etika berinternet dalam bermedia sosial," jelasnya.
M Sailendra ST MT menyampaikan, bahwa para harus harus waspada dan jeli, serta tidak langsung membagikan terhadap informasi-informasi yang didapatnya. Par mahasiswa harus menerapkan sistem saring sebelum sharing terhadap sebuah informasi di media sosial.
"Terutama bagi mahasiswa yang memfokuskan bidangnya pada Teknik Informatika, diharapkan untuk menjadi profesional yang ahli di bidang cyber, yang mampu memberikan kontribusi positif," paparnya.
Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para mahasiswa Teknik Informatika tentunya dapat membantu masyarakat dalam mengamankan diri mereka dari ancaman siber seperti phising, malware, dan serangan siber lainnya. Termasuk juga mungkin dapat mengembangkan sebuah sistem yang dapat melakukan pengecekkan terhadap kebenaran sebuah informasi.
Dr Andi Nu Graha SE MSi, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA), juga memberikan pandangan penting tentang betapa bijaknya bermedia sosial menjadi kebutuhan utama generasi Z atau generasi sekarang.
Beliau menyoroti bahwa kebijaksanaan dalam berpendapat di media sosial juga memengaruhi etika kita sebagai individu. Generasi yang bijak harus mampu memilah mana yang merupakan berita hoax dan mana yang benar, serta memiliki kesadaran akan hal tersebut.
Baca Juga : Tanggapi Dampak Serius Perang Ukraina dan Gaza ke Indonesia, Prabowo Kumpulkan Pimpinan TNI
Sementara itu, dua pemateri yang hadir secara garis besat membahas pentingnya etika berinternet dalam bermedia sosial. Dalam era digital seperti saat ini, penggunaan media sosial semakin meningkat, sehingga etika dalam berinternet sangatlah penting. Berkaitan tentang itu, marak juga ditemukan akun-akun yang mempublish identitas orang lain tanpa izin atau sepengetahuan yang bersangkutan. Padahal jelas, hal ini merupakan ranah privasi seseorang.
Selain itu, banyak juga informasi-informasi hoax yang beredar di media sosial yang perlu diwaspadai dan perlu dicek kebenarannya. Untuk itu, ditekankan tentang pentingnya menghargai privasi orang lain, tidak menyebar kabar bohong, serta memeriksa kembali informasi sebelum membagikan ke orang lain.
Hasbi Arrahman SKom, salah satu pemateri, menjelaskan bahwa sebagai generasi muda, wajib berpikir dewasa dan bijak dalam berinternet serta menciptakan lingkungan online yang lebih positif, aman, dan beretika dalam bermedia sosial.
Hal ini dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadi generasi yang bijak dalam bermedia sosial, seperti tidak menyebarkan berita hoaks sebelum memverifikasinya dari sumber-sumber yang dapat dipercayai.
Selain itu, menjadi generasi yang bijak dalam bersosial media dapat diimplementasikan dengan cara meningkatkan kesadaran dan pemahaman, edukasi etika online, berkontribusi secara aktif, edukasi terhadap kejahatan dunia maya, dan menggunakan internet secara produktif.
Pemateri kedua, M Wildan Mubarok Asy Syauqi SKom, berbicara tentang "Keamanan Dalam Berinternet" dan menyoroti pentingnya untuk tidak menyebarkan data pribadi seperti nama lengkap, nomor telepon, alamat, dan ID username secara sembarangan.
Tersebarnya informasi pribadi ini, rentan untuk dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku kejahatan siber. Selain itu, mengurangi posting selfie atau foto di media sosial juga dapat membantu mengurangi kemampuan identifikasi orang lain. Dengan begitu, akun media sosial jauh lebih aman.
