JATIMTIMES - Evaluasi triwulan ketiga di bawah pimpinan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai dipaparkan kepada Tim Penilai yang dipimpin langsung oleh Inspektur Khusus Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dr Teguh Narutomo.
Bagaimana hasilnya? Rupanya Kemendagri pun puas dengan kinerja Aries dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga : Kursi Kasat Lantas Polres Batu Diisi Pejabat Baru, Kapolres Minta Atasi Kemacetan
Berdasarkan ketentuan Pasal 18, Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 22 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota, Kemendagri melaksanakan evaluasi kinerja atas pelaksanaan tugas Penjabat (Pj) Kepala Daerah setiap tiga bulan sekali atau per triwulan.
Aries pun menjabarkan beberapa program prioritasnya dalam triwulan III. Yakni penguatan birokrasi, penanganan inflasi, stunting, fasilitasi Pemilu dan Pilkada 2024, One Agency One Innovation, Percepatan Pembangunan didukung Tim Ahli/Pakar Akademis, dan Pembenahan Sarana Prasarana Wilayah, Penyelesaian Sampah Perkotaan, dan Mendorong Pemulihan Ekonomi Daerah melalui Promosi Pariwisata serta penguaran P3DN.
Kemudian penanganan Inflasi di Kota Batu dapat tertangani dengan baik, terutama dengan menjaga stok ketersediaan bahan pokok penting dan percepatan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) yang telah mencapai angka Rp. 5,3 miliar.
“Stunting yang menjadi arahan Presiden RI Joko Widodo juga terus ditekan dengan penyediaan pos gizi stunting (Pozting) di 24 desa/kelurahan,” kata Aries.
Serta melakukan pendampingan keluarga balita stunting termasuk keterlibatan Pj Wali Kota Batu, Forkopimda dan Kepala OPD sebagai orang tua asuh dengan 66 stakeholder kepada 1.309 balita.
Pada sektor pelayanan publik, dilakukan optimalisasi melalui Digitalisasi Mal Pelayanan Publik (MPP) Among Warga sesuai dengan Supervisi KemenpanRB, berhasil memangkas waktu kecepatan pelayanan berdasarkan ketentuan, dengan syarat dokumen telah lengkap dan benar.
Hal tesebut juga didukung dan didampingi oleh OMBUDSMAN RI, pelayanan survey kepuasan masyarakat serta gelar Expo Inovasi KWB Pasti Bisa sebagai sosialisasi kepada masyarakat.
Kemudian menekan angka pengangguran, Pemkot Batu akan segera melakukan kegiatan padat karya untuk pekerjaan infrastruktur berbasis aspirasi masyarakat senilai Rp 42,83 miliar. Dengan membuka lowongan kerja hingga pengembangan Kawasan Khusus Ekonomi Kreatif Junrejo.
Baca Juga : Capaian PAD Masih Rendah, Wali Kota Malang Wahyu Bakal Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Sedangkan untuk penanganan kemiskinan ekstrem, Pemkot Batu menargetkan 1,4 persen dari angka kemiskinan 3,79 persen pada tahun 2023 menjadi 3,65 persen. Terutama dengan berbagai langkah seperti pemutakhiran DTKS berbasis wilayah desa, serta penyusunan regulasi pengentasan kemiskinan terpadu.
Dalam bidang kesehatan, Pemerintah Kota Batu juga telah mengalokasikan APBD untuk sektor kesehatan sebesar 14,76 persen meningkat dari alokasi tahun 2022 dan telah melampaui mandatory spending yang diamanatkan dalam UU no.36 Tahun 2019 tentang kesehatan.
Aries juga mendorong OPD dalam serapan anggaran untuk segera merealisasikan pekerjaan yang belum tuntas agar dikebut dalam triwulan keempat. Sedangkan untuk realisasi belanja triwulan 3 (juli-September) dari target 75 persen, terealisasi 50,89 persen.
Di sektor perizinan, Pemkot Batu telah melakukan kemudahan perizinan berusaha dengan membentuk Tim Percepatan Investasi dan Pelaksanaan Berusaha serta Optimalisasi Mal Pelayanan Publik Among Warga.
Aries berharap menjelang masa berakhirnya APBD 2023 segala program Pemerintah Kota Batu akan tuntas sesuai dengan progresnya agar kegiatan yang sudah dilaksanakan bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Kami berusaha secara optimal, karena pada intinya itulah wujud kita sebagai ASN yang hadir untuk melayani masyarakat. Kita yakin dan optimis Kota Batu akan semakin maju dan berkembang, rakyatnya semakin makmur," harap Aries.