JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mendorong agar pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) dapat terus dioptimalisasi. Hal tersebut lantaran hingga menjelang penghujung tahun 2023 ini, penerimaan PAD masih tak lebih dari 60 persen.
Catatan dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, hingga Oktober 2023 capaian PAD sudah mencapai 58,6 persen. Di antaranya dari capaian penerimaan pajak 56,85 persen, retribusi sebesar 68,22 persen, pengelolaan kekayaan daerah 22,11 persen, serta penerimaan lain-lain yang sah sebesar 82,13 persen.
Baca Juga : Pemberdayaan Pemuda Hingga Lansia Tersaji dalam Lomba SAK-RT Kabupaten Malang 2023
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku punya cara agar penerimaan PAD bisa lebih optimal hingga memenuhi target. Dirinya menilai, PAD merupakan nyawa bagi daerah. Bahkan menurutnya, keberhasilan pembangunan suatu daerah tak lepas dari optimalisasi PAD.
"Ibarat satu kesatuan tubuh, PAD ini nyawa yang bisa menghidupkan dan menggerakkan semua bagian tubuh. Jadi, kalau PAD kita optimal, maka semua tugas-tugas kita dalam melaksanakan pembangunan bisa berjalan dengan baik. Ini bisa kita bayangkan bersama jadi seperti itu perumpamaannya. Karena pentingnya ini (pendapatan asli daerah), maka sudah seharusnya jadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk mengoptimalkan," ujar Wahyu.
Ada beberapa hal yang menjadi sorotan. Salah satunya adalab pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Karena pencapaian yang masih rendah, dirinya pun menyinggung penyertaan modal Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di BUMD (badan usaha milik daerah).
Wahyu mengatakan penyertaan modal ini harusnya menjadikan BUMD lebih berkembang dan berkontribusi bagi pendapatan asli daerah Kota Malang.
Selain itu terkait dengan penerimaan pada pajak daerah dan retribusi, Wahyu berharap agar potensi pajak dan retribusi sudah waktunya harus di-update dan diperbaharui. Menurut dia, potensi Kota Malang yang besar menuntut kesigapan dan kepekaan para perangkat daerah pemungut PAD untuk terus mengevaluasi perkembangan yang ada.
"Saya menyoroti tiga ini. Tujuan penyertaan modal kan untuk meningkatkan pendapatan juga. Saya harapkan sumbangsihnya bagi peningkatan PAD kita. Ini juga termasuk pajak daerah dan retribusi daerah. Harus sigap, harus peka, potensi Malang ini luar biasa, harus di0evaluasi, di-update dan diperbaharui. Langkah ini sebagai bentuk mitigasi yang perlu dilakukan," terang Wahyu.
Menurut dia, capaian hasil PAD ini tergantung seberapa serius kinerja aparat perangkat daerah yang bersangkutan. Wahyu juga mengatakan bahwa optimalisasi pajak tidak hanya menjadi tugas Bapenda, tetapi perangkat daerah pemungut pajak, BUMD dan juga camat dan lurah selaku representasi pemerintah di wilayah.
Baca Juga : Pj Bupati Bondowoso Kirim Puluhan Paket Sembako untuk 71 KK Korban Angin Puting Beliung
Wahyu juga mengatakan kembali pentingnya mitigasi terhadap potensi sebagai dasar penentuan proyeksi. Dirinya menegaskan bahwa hal itu lantaran mengingat pentingnya PAD bagi Pemkot Malang melihat histori pencapaian sumber pendapatan Kota Malang.
"Penekanan saya pada dua poin ini, pertama mitigasi. Ini penting untuk menentukan strategi, karena menurut saya strategi ini tidak sama setiap tahunnya, makanya perlu mitigasi, melihat riwayat sumber pendapatan, bisa lima tahun ke belakang, lantas dianalisa. Hasil mitigasi ini juga sebagai sumber dan dasar penentuan proyeksi," pungkas Wahyu.