JATIMTIMES-Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini merespons kondisi memprihatinkan Samiati dan ketiga anaknya yang hidup dalam kondisi kemiskinan di Kabupaten Blitar. Risma meminta agar pembangunan rumah baru Sasmiati dipercepat.
Hal tersebut disampaikan Risma saat meninjau dan bertemu keluarga Sasmiati di Dukuh Sumberkendi, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Minggu (22/10/2023). Dalam kesempatan ini, Risma berbincang langsung dengan Sasmiati dan meninjau langsung rumahnya yang sedang dibangun.
Baca Juga : Sederet Alasan Banyak Anak Muda Menabung, Paling Penting Buat Ini
Risma dalam kesempatan ini menginstruksikan kepada Pemkab Blitar dan Tagana untuk segera menyelesaikan perbaikan rumah Sasmiati. Dengan material yang sudah tersedia, Risma mentargetkan rumah Sasmiati selesai dibangun dalam waktu satu minggu.
Risma juga mengatakan, rumah Sasmiati sudah dibuat desainnya. Rumah akan memiliki fungsi-fungsi lengkap seperti kamar mandi dan lainnya.
"Target seminggu selesai, nanti dibantu Tagana, pendamping PKH dan lainnya. Saya minta dipercepat karena material sudah ada,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom menyampaikan, untuk perbaikan rumah Sasmiati sudah dipersiapkan anggaran sebesar Rp 20 juta. Menanggapi instruksi Mensos Risma, Pemkab Blitar akan segera berupaya menyelesaikan perbaikan rumah Sasmiati.
“Desain bangunan dan material sudah kami siapkan, teknisnya ada di Dinas Perkim. Anggaran ada 20 juta, nanti akan kita lihat perkembangannya,” terang Izul.
Tak hanya perbaikan rumah, Izul menyebut Pemkab Blitar juga memberikan fasilitasi transportasi sekolah anak-anak Sasmiati.
“Nah, anak-anak Ibu Sasmiati tidak mau diantarkan sekolah menggunakan sepeda motor oleh tetangga atau pendamping. Yang mereka minta adalah sepeda, tapi melihat medan jalan yang rusak tentu akan membahayakan diri mereka. Ini nanti yang akan dipertimbangkan oleh tim dari Dinas Sosial,” pungkasnya.
Baca Juga : Si Jago Merah di TPA Kota Batu Berhasil Dipadamkan 2x24 Jam, Pj Wali Kota Batu Sebut Tercepat
Diberitakan sebelumnya, sempat beredar kabar dan menjadi viral, Sasmiati hidup miskin tanpa mendapat bantuan dari pemerintah. Penyebabnya karena ia tidak memiliki KTP dan KK. Sementara dua anaknya yang kembar kini berusia 18 tahun dan menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB). Kondisi Sasmiati semakin miris sejak ditinggal mati suaminya 10 tahun yang lalu.
Belakangan terkuak jika Sasmiati telah memiliki e-KTP. Dan e-KTP nya itu sudah tercetak sejak 25 Januari 2022. Keluarga Sasmiati juga dipastikan telah memiliki kartu keluarga (KK).
Dikabarkan jika Sasmiati memiliki tiga orang anak yang keterbelakangan mental. Namun saat dicek dalam data kependudukan terdata hanya dua anak yang masuk dalam KK keluarga Sasmiati. Dispendukcapil menyatakan dua anak Sasmiati dengan keterbelakangan mental itu telah memiliki e-KTP setelah mengikuti perekaman jemput bola di SLB. Dua anak Sasmiati itu bernama Dewi Utari (18) dan Elawati (18).