JATIMTIMES - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang menggelar workshop sekolah inklusif. Workshop ini diikuti 35 pengajar di Kota Santri.
Kepala Disdikbud Jombang Senen mengatakan, workshop digelar oleh Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal di Aula 3 Disdikbud. Ada 35 guru dari jenjang Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK).
Baca Juga : Dana BOS Rp 66 Miliar Digelontorkan ke 83 Sekolah di Jombang
"Untuk peserta workshop penyelenggaraan PAUD Inklusif ini merupakan pelopor sekolah inklusif di Kabupaten Jombang," ujarnya kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).
Dijelaskan Senen, pada workshop tersebut nantinya 35 pengajar akan diberikan pemahaman seputar sekokah inklusif agar bisa memberikan dampak positif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
"Sehingga anak berkebutuhan khusus (ABK) bisa disejajarkan dengan anak yang tidak ABK. Selain itu peserta workshop harus bisa mengimbaskan ilmunya di Kecamatan masing-masing terutama pada satuan pendidikannya," ucapnya.
Usai mengikuti workshop, lanjut Senen, para peserta workshop ditugaskan untuk memberikan pemahaman pada peserta didik di lembaganya masing-masing terkait dengan kesetaraan. "Beri pemahaman peserta didik yang lain agar bisa menerima ABK, selain itu semua warga sekolah juga harus memiliki pemikiran yang sama tentang ABK," tandasnya.
Baca Juga : Disdikbud Jombang Gelar Berbagai Lomba Peringati Hari Santri
Sementara itu, Yanuar Kaldun salah satu narasumber dalam kegiatan itu menyampaikan, bahwa guru harus memahami karakter Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) serta dapat mengelola kelas inklusif.
"Kita semua harus bisa melihat sisi positif ABK yang akan kita gali nantinya sebagai kemampuan ABK," katanya.(*)