JATIMTIMES - Dalam Rangkaian Menuju Harlah ke-62, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, bekerja sama dengan tiga Kantor Kementerian Agama, yaitu Kementerian Agama Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang, hari ini (18/10) telah membuka “Expo Kemandirian Pesantren”.
Acara ini adalah upaya untuk mengeksplorasi kemandirian Pondok Pesantren dalam berbagai aspek, seperti kemandirian finansial, manajemen, dan kultural.
Baca Juga : Dispendik Kabupaten Malang Dorong Sekolah Capai Adiwiyata Mandiri
Menurut Dr. Abdul Basith, SS MPD, Wakil Ketua Pelaksana Expo Kemandirian Pesantren, tujuan utama acara ini adalah untuk melihat sejauh mana pondok pesantren bisa membangun kemandirian.
“Kita itu mau mengeksplorasi sejauh mana sebenarnya pondok pesantren itu bisa membangun kemandirian. Yang pertama ini mandiri secara finansial, mandiri secara manajemen, dan juga mandiri secara kultural,” jelasnya.
Salah satu ciri khas Expo Kemandirian Pesantren adalah upaya untuk mengangkat budaya-budaya santri. Acara ini tidak hanya menampilkan produk-produk, tetapi juga berbagai penampilan budaya, seperti talkshow tentang peran pesantren, Baca Kitab Kuning, Lalaran atau Nadhoman, Seni Hadrah, Pencak Silat, dan banyak lagi.
“Intinya karakteristik pesantren yang ada selama ini, kita coba branding ulang secara milenial,” imbuhnya.
Baca Juga : Asetnya Dilelang Sepihak, Warga Malang ini Polisikan Bank Syariah Indonesia
Dalam hal target peserta, Dr. Abdul Basith mengatakan bahwa diperkirakan akan ada sekitar 3.000 hingga 5.000 orang yang menghadiri acara ini.
“Karena di UIN Malang sendiri itu ada sekitar, kalau pesantrennya semester Maba itu ada sekitar 5.000 lebih. Kemudian kita juga menginisiasi atau mengimbau seluruh prodi, fakultas, dan juga mahasiswanya untuk datang ke sini. Jadi ya mungkin kalau bisa 5.000, mungkin lebih ya,” tandasnya.