JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang melakukan koordinasi lintas perangkat daerah untuk penanganan anak korban kekerasan di wilayah Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito menyampaikan, saat ini korban tengah menjalani perawatan secara intensif oleh tim dokter di Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Gerak Cepat Evakuasi Anak Korban Kekerasan di Kedungkandang
Korban mengalami luka-luka hingga trauma ketika mendengar kata ayah, bunda, atau nama-nama di keluarganya. Hal itu dikarenakan korban kerap kali disiksa dan disekap oleh keluarganya sendiri.
Selain itu, kondisi gizi korban yang berusia tujuh tahun sempat menurun drastis hingga kurus sebelum dilakukan evakuasi oleh tim dari Dinsos-P3AP2KB Kota Malang pada Selasa (10/10/2023) lalu.
Mengatasi hal itu semua, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang langsung melakukan koordinasi intensif dengan dua perangkat daerah. Yakni Dinas Kesehatan Kota Malang serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
Donny mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya Dinsos-P3AP2KB Kota Malang untuk mengembalikan kondisi kesehatan korban seperti semula dan agar memiliki semangat belajar untuk bersekolah.
"Keterangan dari tetangga, korban dulu gemuk, sekarang kurus seperti tidak dirawat. Kami akan pantau terus berkoordinasi dengan Dinkes," ungkap Donny.
Mantan camat Kedungkandang itu mengatakan, untuk penanganan trauma bagi korban, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tim trauma healing Dinsos-P3AP2KB Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kota Malang.
"Karena melihat kondisi korban memang dia trauma. Maka dari itu ada konselor dari kita memberikan trauma healing," kata Donny.
Jika tahapan trauma healing dari tim konselor Dinsos-P3AP2KB Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kota Malang masih dirasa kurang, pihaknya juga akan meminta bantuan kepada jajaran Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) untuk penanganan trauma yang dialami korban.
"Kalau butuh lanjutan, nanti akan kita lanjutkan ke Himpunan Psikolog Indonesia. Kita kan punya mou dengan itu. Mungkin ya bisa kita datangkan itu," ungkap Donny.
Sementara itu, terkait dengan pendidikan korban, ternyata selama ini korban tidak bersekolah. Maka dari itu Dinsos-P3AP2KB Kota Malang berupaya untuk membangkitkan semangat korban untuk bersekolah serta telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
"Termasuk pendidikan akan kita turuti. Kita sudah koordinasi dengan Diknas. Ternyata selama ini memang tidak sekolah dan nanti kita dorong biar mau sekolah," ujar Donny.
Lebih lanjut Donny mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Malang agar berani melaporkan tindakan kekerasan yang dialami oleh anak, perempuan maupun kaum rentan lainnya kepada Dinsos-P3AP2KB Kota Malang maupun pihak kepolisian.
"Ke depan jika ada persoalan serupa bisa segera dilaporkan, sehingga bisa kami tangani. Kebanyakan kekerasan dalam rumah tangga memang tertutup karena tidak berani melapor. Harapan kita harus berani melapor biar bisa diambil tindakan," pungkas Donny.
