JATIMTIMES - Decision mengadakan webinar nasional bertajuk ‘TechWhiz in Gen A: Empowering Future Innovators Through Technology’ secara daring pada 13 Oktober 2023 pukul 15.00 WIB. Kali ini, Decision berkolaborasi dengan Studio Kode, sebuah startup yang berfokus pada pendidikan teknologi.
Studio Kode adalah startup di bidang pendidikan digital untuk membantu anak-anak dalam menguasai teknologi berkualitas sesuai dengan perkembangannya. Dengan mudah diakses dan terjangkau, startup ini memiliki tujuan mulia, yakni memberdayakan 5 juta anak Indonesia pada tahun 2025 dengan keterampilan teknologi yang diperlukan untuk mengatasi masalah global.
Baca Juga : Kongres Numpang Sosialisasi Perda, Ketua Askab PSSI Jember Dilaporkan ke BK DPRD
Dengan dinamisnya perkembangan teknologi yang ada, webinar ini diharapkan dapat membantu anak-anak agar dapat berperan aktif dalam perkembangan teknologi.
Acara yang diselenggarakan melalui platform daring ini menghadirkan Kartika Dumasari, co-founder Studio Kode, sebagai pembicara utama. Dalam acara ini, dibahas kompleksitas permasalahan seputar pendidikan keterampilan digital anak-anak. Generasi muda masa depan harus memahami dan menguasai teknologi dengan baik untuk menghadapi perubahan konstan dalam dunia digital.
Moderator acara ini adalah M. Hafiz Ziqrirahman, community outreach assistant di CfDS (Center for Digital Society). Diskusi difokuskan pada upaya teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Studio Kode menjadi contoh nyata bagaimana startup pendidikan dapat berperan dalam memberikan solusi terhadap tantangan ini.
Kartika saat menjelaskan tentang Studio Kode (Foto: Andini Dwi Sekartanti)
Melalui presentasinya, Kartika membahas potensi ataupun tantangan apa yang ada seputar teknologi dan upaya Studio Kode untuk bisa mendampingi anak-anak Indonesia supaya bisa tetap relevan di bidang teknologi.
“Angka penggunaan di 2022 melonjak, utamanya untuk anak-anak usia 0-16 tahun dan itu cukup besar, seperempat itu 33% dan ini signifikan,” ungkap Kartika.
Kartika juga menambahkan bahwa terdapat lebih dari 70% dimana anak-anak diperbolehkan oleh orang tuanya dalam menggunakan gadget. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua sudah aware bahwa anak-anak perlu menggunakan teknologi.
Tapi, orang tua yang mengizinkan anak-anaknya menggunakan teknologi mereka tidak duduk bersama untuk menjelaskan. Harusnya orang tua sebagai pendidik utama di dalam keluarga itu harus ikut duduk dan memberikan aturan dalam menggunakan gadget agar anak terinformasi.
Baca Juga : Dukung Gibran Jadi Cawapres, Aliansi Pemuda Situbondo Solid Satukan Suara
“Menurut rekomendasi dari WHO, anak-anak usia 0-2 tahun tidak boleh terekspos dengan teknologi tanpa didampingi,” tambah Kartika.
Berdasarkan data yang ada, Kartika mengungkapkan lebih dari 60% anak-anak terekspos pornografi kali pertama dari penggunaan internet. Informasi ini menyoroti pentingnya pendidikan digital yang menyeluruh dan pengawasan orangtua yang ketat dalam mengawasi aktivitas online anak-anak. Upaya bersama dari masyarakat, pendidik, dan pembuat kebijakan diperlukan untuk melindungi generasi muda dari risiko-risiko digital yang semakin kompleks.
“Meskipun pemerintah sudah menganggarkan APBN untuk education, terutama education untuk anak-anak usia 0-12 dan ini lumayan ada 160. Tapi kenyataan di lapangan, guru-guru masih merasa tidak mendapatkan bantuan yang mumpuni, utamanya ketika ingin mengadopsi teknologi,” ungkap Kartika saat menjelaskan kebutuhan yang ada di society saat ini.
Sangat disayangkan saja karena anak-anak ini akan menjadi orang-orang yang akan bekerja di masa depan. Sedangkan, Indonesia di tahun 2030 membutuhkan banyak sekali tenaga digital.
Studio Kode tidak hanya memusatkan perhatian pada pendidikan teknologi untuk anak-anak, tetapi juga mengangkat isu-isu penting seperti kesetaraan gender. Mereka bertekad untuk memberdayakan anak perempuan di sektor teknologi, menciptakan peluang yang setara dengan anak laki-laki, dan membuka pintu bagi mereka untuk meraih kesuksesan dalam bidang ini. Visi Studio Kode tidak hanya sekadar sebuah cita-cita, melainkan sebuah komitmen nyata untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia teknologi dan masyarakat secara keseluruhan.