JATIMTIMES - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tampaknya tidak mau gegabah untuk menentukan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024. PDI Perjuangan masih menutup rapat siapa bacawapres Ganjar meskipun pendaftaran capres akan dibuka pada pekan depan, yakni 19 Oktober 2023.
Walau demikian, menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, partainya masih memiliki masa hingga pendaftaran capres dan cawapres ditutup. Yakni pada 25 November 2023 mendatang.
Baca Juga : Mohon Segera Turunkan Hujan, Siswa dan Guru MIN 1 Kota Malang Laksanakan Salat Istisqa
"Jadi, masih cukup waktu selama satu bulan lebih bagi ketua umum PDIP Ibu Mega, juga Mas Ganjar untuk menentukan siapa bakal calon wakil presidennya," ujar Basarah, Jumat (13/10/2023) saat mendampingi safari politik Ganjar Pranowo di Kota Malang.
Menurut Basarah, di sisa waktu tersebut PDI Perjuangan akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menentukan bakal cawapres pendamping Ganjar. Dan bukan hanya bagi PDI Perjuangan beserta pendukungnya namun juga untuk rakyat Indonesia.
Sementara itu, saat ini sudah ada dua nama tokoh yang dikabarkan akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sebagai cawapres. Yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Menanggapi hal itu, Basarah mengatakan bahwa Ketum PDI Perjuangan memang sudah mengerucutkan pilihan. Namun sampai saat ini secara resmi masih belum diputuskan apakah dua nama tersebut atau ada nama yang lain.
"Ya beberapa nama memang sudah mengerucut dalam pemikiran Bu Mega. Dan juga sudah dikomunikasikan dengan para ketum parpol lainnya. Tapi pada akhirnya keputusan itu sampai dengan saat ini masih dalam proses penggodokan," jelas Basarah.
Baca Juga : Cak Imin Komentari Penangkapan Syahrul Yasine oleh KPK: Tak Pengaruh ke Koalisi
Sementara itu sebelumnya, pria yang juga ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres DPP PDI Perjuangan (TKRPP) tersebut mengatakan, ada dua kriteria yang nantinya kemungkinan bakal diusung menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Yakni tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) atau tokoh purnawirawan TNI.
"Kalau merujuk pada pengalaman Ibu Ketua Umum (PDI Perjuangan), sejak (menjadi) wapres sampai era Jokowi (kemungkinan) ada dua referensi. Yang pertama kalau tidak dengan tokoh NU ya dengan tokoh purnawirawan TNI," ujar Basarah.
