free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Wabah Kutu Busuk Makin Ganas, Keluarga di Prancis Buang Kasur di Jalanan

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

13 - Oct - 2023, 21:30

Placeholder
Rekaman beredar di medsos kasur penuh kutu dibuang di jalanan, Kota Marseille, Prancis. (Foto: Daily Mail)

JATIMTIMES - Prancis tengah mengalami wabah kutu busuk. Banyak keluarga di Kota Marseille, Prancis membuang kasurnya yang penuh kutu busuk ke jalanan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan hama tersebut.

Melansir Daily Mail, Pemerintah Perancis sedang berjuang untuk menahan kepanikan nasional, setelah beberapa sekolah ditutup di seluruh negeri karena wabah tersebut.

Baca Juga : Penyerangan Israel ke Gaza Mendapat Dukungan dari NATO, Air-Listrik Terancam Mati

Dalam video yang viral di media sosial, menunjukkan beberapa warga berjalan melewati kasur-kasur yang dibuang di salah satu jalan kota terbesar kedua di Prancis itu. Beberapa kasur tersebut tergeletak di jalan dan kasur lainnya disandarkan pada bangunan.

Penduduk juga membuang perabotan rumah mereka karena masalah hama ini. Bahkan terdapat sebuah plakat bertuliskan 'kutu busuk' ditempelkan di tempat tidur yang ditaruh di luar. Hal ini dilakukan untuk memperingatkan orang lain agar tidak mengambilnya.

Krisis ini menjadi masalah yang menyedihkan bagi Prancis, yang akan menjadi tuan rumah bagi ribuan penggemar Rugby Inggris dan Irlandia di Marseilles dan Paris untuk Piala Dunia Rugby akhir pekan ini.

Pejabat pemerintah mengadakan pertemuan darurat pada hari Jumat tentang cara mengatasi krisis yang diakibatkan oleh anekdot dan postingan viral di media sosial. Para ahli pengendalian hama sebagian besar masih bingung dengan krisis ini. 

Wisatawan kereta api, pembuat film, dan influencer AS di Paris yang menghadiri Fashion Week juga melaporkan juga melihat atau digigit oleh serangga tersebut.

Anggota parlemen sayap kiri Mathilde Panot membawa botol yang menurutnya berisi kutu busuk ke parlemen. Dia mengatakan kepada Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne bahwa kutu busuk ada di mana-mana dan dia mengecam pemerintah karena tidak bertindak.

"Nyonya Perdana Menteri, serangga-serangga kecil ini menyebarkan keputusasaan di negara kita. Apakah kita perlu menunggu Matignon (kantor PM) dipenuhi sebelum Anda bertindak," kata Panot.

Menteri Transportasi Prancis, Clement Beaune menjelaskan anjing pelacak sedang memeriksa kereta api Prancis dan metro Paris untuk mencari kutu busuk. Meski sejauh ini tidak ada satu pun kutu busuk yang ditemukan di angkutan umum. 

Beaune bertemu dengan perusahaan transportasi untuk menyusun rencana pemantauan dan disinfeksi. Dan mencoba menekan rumor ramai soal kutu busuk yang terjadi di Prancis. 

"Tidak ada kasus yang muncul kembali," kata Beaune, 

Antara tahun 2017 dan 2022, satu dari sepuluh rumah tangga di Prancis terserang kutu busuk, kata otoritas kesehatan.

Badan Nasional Keamanan Pangan, Lingkungan dan Tempat Kerja (ANSES) mengatakan kehadiran kutu busuk bukan berarti kebersihan yang buruk.

Kini, baik kelompok Sosialis maupun kelompok tengah dari partai Presiden Emmanuel Macron ingin mengusulkan rancangan undang-undang untuk memerangi kutu busuk.

 Sebuah organisasi perusahaan pengendalian hama mengatakan laporan kutu busuk pada periode Juni hingga Agustus meningkat 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pengendalian hama dinilai mahal dan seringkali di luar jangkauan keluarga berpenghasilan rendah.

Ahli entomologi Jean-Michel Berenger mengatakan kepada surat kabar Le Monde bahwa beberapa dekade lalu, kutu busuk dapat dikendalikan dengan insektisida yang murah dan ampuh.

Baca Juga : Sheila Dara Terima Kondisi Penyakit Vidi Aldiano: Dia di Hidup Gue Kayak Miracle

Insektisida tersebut, termasuk DDT, kemudian diketahui berbahaya bagi kesehatan manusia dan kemudian dilarang.

Menurut para ilmuwan, kutu busuk telah berhasil mengembangkan resistensi terhadap insektisida lain yang lebih ringan.

Peningkatan jumlah kutu busuk terbaru di Paris sebagian disebabkan oleh kebangkitan pariwisata pasca pandemi global COVID-19. Kutu busuk sering kali dibawa dalam pakaian dan bagasi.

Tips untuk wisatawan dari kelompok pengendalian hama, diminta agar selalu memeriksa tempat tidur, kursi taksi dan metro untuk mencari tanda-tanda serangan hama. Termasuk bintik-bintik kecil berwarna karat di seprai. Bagasi harus diperiksa dengan cermat saat dikemas ulang dan setelah kembali ke rumah.

Rumah tangga harus membersihkan semua barang yang berantakan agar kutu busuk lebih mudah ditemukan. Mereka juga harus sering mencuci dan mengeringkan sprei dan pada suhu terpanas yang diperbolehkan untuk kain tersebut.

Di Inggris, Sadiq Khan mengatakan kemungkinan adanya kutu busuk di angkutan umum London menjadi 'sumber kekhawatiran yang nyata'.

Walikota London mengatakan bahwa dia telah melakukan kontak dengan para pejabat di Paris setelah ibu kota Prancis kewalahan menghadapi wabah kutu busuk, dan rekaman menunjukkan kutu busuk merangkak di kursi bus dan kereta api.

Transportasi untuk London tengah mengawasi situasi dan melakukan disinfeksi kursi setiap hari sebagai bagian dari protokol pembersihannya.

Meskipun langkah-langkah tersebut sudah diterapkan, sebuah video menjadi viral pada akhir pekan, menunjukkan lebih dari satu juta penayangan, yang diklaim sebagai kutu busuk di kaki penumpang di jalur Victoria di London.

Ada juga kekhawatiran bahwa kutu busuk bisa menyebar lebih jauh ke utara di Inggris setelah seekor kutu busuk terlihat di sebuah bus di Manchester kemarin.

Namun, Adam Juson dari perusahaan pengendalian hama Merlin Environmental berpendapat bahwa video tersebut tidak tampak nyata.

Menanggapi ancaman kutu busuk, Khan mengatakan kepada PoliticsJoe: 'Ini adalah sumber kekhawatiran yang nyata. Orang-orang khawatir serangga di Paris ini akan menyebabkan masalah di London.'


Topik

Internasional Kutu busuk wabah kutu busuk prancis



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya