JATIMTIMES - Teman-teman mahasiswa pasti beberapa pernah mengalami pengalaman mencari dana untuk sebuah acara atau program kerja (proker). Tak heran jika di kepanitiaan acara-acara terdapat divisi usaha dana (usda) atau dengan sebutan lainnya.
Hal ini bukan tanpa alasan, pendanaan proker kadang tidak cukup apabila hanya dibiayai oleh dana mandiri organisasi. Maka tak heran jika mahasiswa sering melaksanakan usda untuk menambah modal proker.
Baca Juga : Enggan Pakai Aplikasi? Begini Cara Beli Tiket Padi Reborn di Malang secara Langsung
Lalu bagaimana mencarinya? Ini dia beberapa cara usda yang bisa dilakukan teman-teman mahasiswa yang membutuhkan dana untuk menyelenggarakan proker.
1. Sponsorship
Yang pertama dan paling umum dilakukan adalah mencari sponsor. Sponsor dapat sangat menguntungkan bagi kedua pihak karena yang satu memperoleh exposure produk yaitu pihak perusahaan dan pihak mahasiswa memperoleh bantuan dana atau diskon. Benefit yang ditawarkan perusahaan biasanya beragam.
Ada yang memberikan fresh money, potongan harga, maupun produk mereka secara gratis. Jadi sebelum memutuskan untuk mengajukan sponsorship pastikan dulu produk atau jasa yang disediakan perusahaan benar-benar dibutuhkan proker atau organisasi. Misalnya acara konser bisa mengajukan sponsorship ke penginapan atau cathering. Jangan lupa juga untuk memperhatikan poin-poin perjanjian yang telah ditandatangani.
2. Paid Promote
Sering lihat iklan-iklan bersliweran di akun Instagram? Mungkin itu para panitia acara yang sedang melakukan usda paid promote atau sering disebut PP. Usda ini cenderung mudah karena tidak memerlukan modal. Hanya dengan posting di media sosial sesuai dengan tenggat waktu yang disepakati, organisasi sudah mendapat keuntungan dari cara ini.
PP biasanya dibagi ke beberapa paket tergantung durasi keep dan jumlah konten yang diunggah. Keuntungan yang diperoleh bisa puluhan ribu periklan. Sebelum menyepakati perjanjian PP dengan penerima jasa ada baiknya ditinjau kembali produk atau jasa apa yang dipromosikan karena ada hukum yang mengatur beberapa produk yang tidak bisa diiklankan (misalnya: judi online).
Maka, selain membuat paket PP juga harus dibuat SOP konten yang dipromosikan agar usda PP ini tidak jadi boomerang bagi organisasi.
3. Reseller Makanan dan Jajanan
Kalau pernah lihat teman-teman di kampus yang mejajalkan risol, donat, sosis solo, atau jajanan lainnya sudah dipastikan mereka sedang menjalankan usda reseller makanan atau jajanan.
Usda ini biasanya mengambil keuntungan Rp 1.000 sampai Rp 2.000 untuk satu pcs-nya dan menyasar mahasiswa yang mencari jajanan lebih murah dari kantin, bisa pula jajanan yang sedang hits.
Selain itu, usda reseller makanan ini membutuhkan modal di awal untuk membeli makanan tersebut sebelum dijual dengan untung. Maka pastikan makanan dan jajanan yang dijual sesuai dengan selera mahasiswa dan patok harga yang masuk akal supaya laris dan tidak merugi.
Baca Juga : Karya Lukis Fight Against Fear Curi Perhatian Mahasisiwa Brawijaya
Jika salah strategi dan tanpa kemampuan persuasif yang baik, usda ini rawan merugi atau istilahnya malah nombok. Bisa dibilang usda reseller makanan dan jajanan adalah usda dengan resiko paling tinggi tapi paling marak di kalangan mahasiswa.
4. Jasa Isi Review Google dan Kuesioner
Ada lagi usda yang tanpa modal awal yaitu jasa isi review google dan kuesioner. Walau terdengar cukup simpel ternyata banyak sekali pebisnis yang membutuhkan jasa review google ini untuk usahanya.
Demikian pula dengan kuesioner, biasanya dibutuhkan oleh mereka yang sedang mengerjakan tugas dan membutuhkan responden. Model usda ini sempat memicu pro-kontra, namun sampai saat ini usda review google dan isi kuesioner ini masih jadi jalan ninja mahasiswa untuk memperoleh dana proker.
Hampir mirip dengan PP, biasanya ditawarkan beberapa paket review dan responden sesuai dengan jumlah pengisi yang ditawarkan. Keuntungan dari usda ini biasanya puluhan ribu untuk satu pesanan saja. Sangat menggiurkan bukan. Tapi perlu diperhatikan pula dalam mengisi kuesioner bukan berarti asal-asalan ya! Apalagi kalau untuk tugas.
5. Jasa Antar Jemput Murah
Yang terakhir ada jasa antar jemput. Usda ini mungkin tidak sepopuler 4 usda sebelumnya, namun beberapa organisasi pernah menggunakan metode usda antar jemput yang lebih murah dari angkutan ataupun transportasi online sehingga laris manis di kalangan mahasiswa yang biasanya menghemat pengeluaran.
Usda ini dipermudah pula dengan adanya “grup mager” mahasiswa yang biasanya mencari jasa antar jemput dan titip makanan murah yang terpusat sehingga memudahkan mencari pelanggan.
Usda jasa antar jemput bisa menjadi alternatif usda dengan resiko rendah dan lebih mudah. Selain itu belum banyak organisasi yang melakukan ini, maka saingannya belum terlalu banyak seperti model usda yang lain.
Itu dia beberapa cara usda yang bisa organisasi kamu lakukan untuk membiayakan proker. Jangan lupa untuk pilih usda yang sesuai dengan kemampuan anggota dan panitia serta tetap perhatiakan etika sebagai mahasiswa. Semoga beberapa cara yang sudah dipaparkan di atas bisa membantu kamu menjatuhkan pilihan usda mana yang akan dilakukan.