JATIMTIMES - Puluhan warga di kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban gelar aksi nyekar atau tabur bunga di aula puskesmas setempat, Selasa (03/10/2023).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes keprihatinan atas kinerja dan layanan Puskesmas yang dinilai lamban dan tidak maksimal dalam melayani masyarakat dengan dalih prosedural yang bertele-tele.
Baca Juga : Pastikan Informasi Didapat Lebih Mudah, BPJS Kesehatan Launching Loket Layanan Informasi di RS Lavalette
Informasi dihimpun, aksi tersebut buntut atas penolakan Puskesmas Kerek saat diminta mengantarkan jasad atau jenazah salah satu warga yang meninggal
Keluarga korban yang merasakan pahitnya layanan Puskesmas, Kastur dengan warga lainya saat itu diterima kepala Puskesmas Kerek, dr. Rika Triyana di ruangannya didampingi Camat dan sejumlah Forkopimka Kerek, untuk mendengarkan keluh - kesah warga terkait pelayanan Puskesmas.
Usai menemui warga Camat Kerek, Nanang Wahyudi, kepada awak media menyatakan bahwa pihaknya akan mencarikan solusi serta berupaya memperbaiki kinerja dan pelayanan Puskesmas di kecamatan Kerek.
"Ke depan tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan di Kecamatan Kerek baik kesehatan maupun pendidikan, kedepan kita siapkan mobil untuk jenazah, dengan cara merenovasi salah satu mobil milik Pukesmas, apakah itu diperbolehkan atau tidak, tapi menurut informasi diperbolehkan, " jelas Camat Kerek.
Namun berbeda dengan keterangan Kepala Puskesmas Kerek,dr. Rika Triyana yang berkilah jika di Puskesmas Kerek hanya terdapat 2 unit mobil, 1 ambulan dan satunya adalah mobil puskesmas keliling,
" Kalau mobil jenazah kita memang tidak ada, dan untuk mobil jenazah itu ranahnya Rumah Sakit, Kami mengikuti regulasinya tapi kami tidak kaku, contohnya ketika ada warga yang membutuhkan untuk ke pemakaman juga kami layani, walaupun antaranya tidak sesuai fungsinya ambulans yang ada di kami,''katanya
Ditambahkan dalam keterangan bahwa,Kendaraan Ambulan hanya untuk pasien rujukan dan pertolongan, namun demikian kami tetap memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan, misal rumahnya jauh dari pemakaman itu kami bantu, atas pertimbangan kemanusiaan kita akomodir, " beber dr. Rika dengan paparan aturan.
Disinggung soal kasus kemarin yang tidak bersedia mengantar jenazah lintas kecamatan dr. Rika menjelaskan bahwa kejadian tersebut akan jadi evaluasi bersama.
Ditempat sama, Warga asal Desa Jarorejo Kastur yang merupakan suami dari almarhumah Surip yang meninggal di warungnya pada Sabtu dini hari (30/09) menceritakan permasalahan tersebut, ketika itu Kastur merasa panik karena sudah jam 3 pagi saat istrinya meninggal kemudian ia menelepon kerabatnya untuk mencarikan ambulans agar jasad istrinya bisa dibawa ke Merakurak untuk dilakukan proses pemakaman.
Baca Juga : Tanggapan OJK soal Web Down Diduga Kena Ransomware
Namum, ia merasa kaget setelah mendengar jawaban petugas dari Puskesmas Kerek yang mengatakan jika ambulans Pukesmas Kerek tidak dapat mengangkut jenazah lintas kecamatan.
"Semua saya telpon untuk membantu saya mencarikan ambulans alasannya sopir ambulans Puskesmas Kerek, bahwa ambulans puskesmas kerek tidak melayani lintas kecamatan, selanjutnya teman saya mengubungi pihak Puskesmas Montong dan istri saya bisa dibawa ke Merakurak dan dimakamkan di sana, "kata Kastur
Kastur berharap agar pelayanan Puskesmas Kerek ditingkatkan agar tidak ada masyarakat yang dirugikan seperti dirinya.
"Harapannya semoga Puskesmas Kerek ini ada pelayanan yang lebih baik lagi supaya masyarakat Kerek tidak kecewa seperti saya,"imbuhnya
Senada Kastur warga lain Rifai yang turut dalam aksi mengancam akan membawa masalah ini ketingkat Kabupaten Tuban jjka keluhan warga yang telah disampaikan tidak ada tindakan.
"Kalau tidak ada perbaikan kami masyarakat Kerek akan terus mem-follow up kejadian ini dan kami akan membawa masalah ini ke ranah Tuban dan saya pastikan ada forum lanjutan yang lebih besar lagi, " kata pemuda asal Desa Karanglo Kecamatan Kerek itu. (*)