JATIMTIMES - Beberapa kiai atau ulama sering dianggap punya karomah. Makna karomah mengacu pada keistimewaan yang diyakini sebagai tanda keberkahan atau kuasa ilahi yang dimiliki oleh kiai atau wali Allah. Istilah "karomah" berasal dari bahasa Arab "karamah" yang berarti kemuliaan atau kemurahan.
Karomah bisa dimaknai sebagai sesuatu yang khoriqul ‘adah atau suatu hal yang tidak lumrah bagi umumnya orang. Dan kali ini kejadian tak biasa terjadi pada pendakwah muda yang viral asal Blitar, Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam.
Baca Juga : Dicekoki Pil, Gadis Yatim Piatu di Jember Jadi Korban Pencabulan
Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah (ST) tersebut mengalami kejadian aneh dan misterius saat bersama rombongan ke Taiwan. Kejadian aneh ini diceritakan oleh santrinya yang juga turut ikut ke Taiwan beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari akun TikTok @iwaniswant06.
Santri yang mengawal Gus Iqdam itupun meminta agar ceritanya itu bisa diambil hikmahnya untuk selalu berbuat baik. Ia mengawali ceritanya saat rombongan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Jawa Timur itu sedang merokok di depan hotel.
"Saat itu ndan Susilo Komandan Banser Taiwan, dan Pak Dewo dan lainnya rokokan atau udud (bahasa Jawa). Umumnya kalau nongkrong puntung rokok dibuang begitu saja di emperan (depan hotel), karena memang kondisinya tidak ada asbak," ujarnya.
Lantas ada kejadian aneh setelah putung rokok itu dibuang. Menurut santri tersebut, termasuk kesaksian beberapa santri lainnya yang ikut dalam rombongan, puntung rokok yang dibuang itu hilang. Padahal puntung rokok tidak akan bersih jika tidak disapu oleh petugas. Dan anehnya putung rokok yang selalu hilang pertama adalah milik Gus Iqdam.
Karena penasaran, akhirnya diamatilah kejadian tersebut. Dan ternyata puntung rokok Gus Iqdam itu selalu dibawa oleh kecoa yang ada di situ. Lalu kecoa itu membawa puntung rokok ke dalam lubang tempat persembunyainnya.
"Bekas puntung rokok punya Iqdam dan teman lainnya bisa bersih semuanya diambil kecoa. Yang diambil pertama kali oleh Kecoa adalah puntung rokok Gus Iqdam. Semua puntung rokok satu persatu dibawa ke lubang yang ada di depan hotel itu," katanya.
Baca Juga : 3 Hal yang Boleh Disembunyikan Istri dari Suaminya
"Saya tak habis pikir, kecoro (kecoa) kok mau membersihkan bekas rokok punya Gus Iqdam, dan seterusnya, sampai bersih dan tidak tersisa," ujarnya.
Anehnya lagi, saat seorang santri hendak mengambil puntung rokok tersebut namun malah ditahan oleh kecoa itu. Seakan puntung rokok harus jadi milik kecoa tersebut.
"Bahkan kecoa tersebut rokoknya mau diambil oleh Ndan Susilo itu malah nggedah. Kecoanya itu malah (seolah) gak mau pergi," ungkap santri tersebut.
Santri tersebut menarik kesimpulan dari cerita ini agar selalu berbuat baik dan menjaga kebersihan. "Ya mungkin Anda semua bisa menilai ada hikmah di balik cerita ini. Kalau saya analisis ya, ini supaya kita belajar bahwa kita harus mengambil hikmah apa yang diajarkan oleh Gus Iqdam bahwa kita harus istiqomah dalam berbuat baik dan menjaga kebersihan. Karena memang Taiwan dikenal sebagai negara yang bersih," pungkas santri tersebut.