free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Hari Batik Nasional, Sejarah hingga Beragam Jenis Motifnya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

02 - Oct - 2023, 15:19

Placeholder
Beragam batik malangan. (Foto: laman Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur)

JATIMTIMES - Sejak 2009, pemerintah secara resmi menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Peringatan Hari Batik Nasional itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar senantiasa melestarikan batik.

Penetapan tanggal tersebut tentunya memiliki alasan yang kuat. Melansir dari laman Kemdikbud, penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional tidak terlepas dari keputusan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. Di mana Badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan-lah yang menetapkan Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya takbenda.

Baca Juga : Olahan Telur Bacem Batik Jadi Inovasi Baru Pelaku Usaha Mikro di Sidoarjo

Pengakuan dunia internasional tersebut datang usai melalui perjalanan yang panjang. Sebelumnya, pada 4 September 2008, batik didaftarkan pemerintah ke UNESCO. Lantas empat bulan kemudian, akhirnya UNESCO menerima pendaftaran tersebut secara resmi.

Tak berhenti di situ, setelah diterima kemudian tahap selanjutnya memasuki tahap pengujian tertutup di Paris pada tanggal 11 sampai 14 Mei 2009. Dalam pengujian tersebut batik dianggap memenuhi tiga dari lima domain berdasarkan Konvensi Internasional Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda. Yakni sebagai tradisi dan ekspresi lisan, kebiasaan sosial, adat istiadat masyarakat dan perayaan-perayaan, serta kemahiran kerajinan tradisional.

Usai melewati beberapa rangkaian seleksi, di tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO pun mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan takbenda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dari pengukuhan tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional diperingati pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya.

Seperti diketahui, batik menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Sejak sebelum ada Hari Batik Nasional, setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri dalam membuat motif batik yang digunakan. Berbagai motif tersebut terinspirasi dari kepribadian masyarakat setempat, harapan, hingga unsur-unsur alam.

Seperti di Kota Malang, motif khas batik di Malang disebut dengan Malang Kucecwara. Di mana motif ini terdiri dari tujuh simbol khas Malang seperti tugu malang, mahkota, rumbai singa, bunga teratai, arca, sulur-sulur, dan isen-isen belah ketupat.

Motif Malang Kucecwara merupakan motif yang sudah memiliki hak paten. Oleh karena itu motif Malang Kucecwara tidak dapat sembarangan diperbanyak. Berikut makna dari motif khas batik Malang dikutip dari laman Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

1. Tugu Malang

Simbol kota Malang merupakan prasasti berdirinya kota tersebut. Juga sebagai perlambang keperkasaan dan ketegaran. Diharapkan pemakainya menjadi orang yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.

2. Mahkota

Simbolisisasi Mahkota Raja Gajayana yang pernah membawa Malang mencapai puncak kejayaannya. Diharapkan pemakainya bisa mencapai puncak kejayaan dalam hidupnya.

3. Rumbai Singa

Baca Juga : Dorong Pengelolaan Bank Sampah Lebih Efektif, Vokasi UB Sosialisasikan Aplikasi Bank Sampah di Desa Sengguruh

Melambangkan ikon kota malang yang berjuluk SINGO EDAN, yang melambangkan semangat yang menyala-nyala dan pantang menyerah. Diharapkan pemakainya juga senantiasa memiliki sifat yang demikian.

4. Bunga Teratai

Salah stu simbol kota malang, yang melambangkan keindahan juga kesuburan. Pada cerita kuno, bunga teratai merupakan bunga tempat Dewa Wishnu, dewa pemelihata alam, bertahta. Diharapkan pemakainya senantiasa subur makmur dan terpelihara jiwa dan raganya.

5. Arca

Perlambang kekayaan khasanah Kota Malang yakni candi Singosari yang pernah menghantarkan Malang menjadi salah satu kekuatan dunia di Nusantara pada masa silam.Diharapkan, pemakainya senantiasa berjaya.

6. Sulur-Sulur

Simbol bahwa kehidupan itu akan terus berlangsung, tumbuh dan berkembang. Ada sulur yang terhenti sebagai simbol bahwa kehidupan tidak kekal, namun, sebelum terhenti ada sambungan berikutnya. Yang menunjukkan bahwa manusia itu akan musnah, namun akan selalu berganti generasi yang baru Diharapkan pemakainya senantiasa bisa introspeksi diri bahwa manusia itu makhluk yang fana.

7. Isen-Isen Belah Ketupat

Simbol dari relief candi Badut yang merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya Kabupaten Malang. Belah ketupat memberi makna, pengakuan bahwa manusia tidaklah sempurna, sehingga sangat tidak pantas untuk menyombongkan diri. Diharapkan pemakainya bisa senantiasa introspeksi diri.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya hari batik nasional batik malang motif batik malangan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana