JATIMTIMES - Dalam memperingati Green Consumer Day (GCD) 2023, iLitterless berkolaborasi dengan berbagai komunitas maupun tempat usaha yang fokus terhadap isu-isu lingkungan mengajak para pemuda di Kota Malang untuk sadar akan pentingnya pencegahan atau mitigasi bencana iklim.
Founder sekaligus Direktur iLitterless Ence Adinda menyampaikan, dalam menyambut GCD 2023 kali ini, pihaknya mengusung tema "mumpung durung" atau jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia yakni sebelum terjadi.
Menurutnya, tema tersebut diambil berkaca pada isu-isu lingkungan yang saat ini sedang terjadi. Mulai dari kualitas udara Provinsi DKI Jakarta yang buruk akibat polusi udara, kemudian terbakarnya Tempat Pembuangab Akhir (TPA) Sarimukti Bandung, hingga ditutupnya TPA Piyungan Yogyakarta dan TPA Tlekung Kota Batu.
"Ini gambaran peristiwa yang harusnya mengingatkan kita akan bencana iklim yang semakin nyata. Sehingga kami ingin, apa sih kira-kira yang bisa dilakukan penggerak pemuda Kota Malang untuk memitigasi supaya bencana iklim ini tidak terjadi," ungkap Adinda, Kamis (28/9/2023).
Di mana pada momentum GCD 2023 kali ini terdapat penekanan terhadap tiga hal. Yakni Reduce atau mengurangi jumlah sampah; Reuse atau menggunakan kembali barang yang tidak sekali pakai buang; serta Recycle atau mendaur ulang barang yang tidak terpakai sehingga dapat menjadi produk yang bernilai.
Selain itu, untuk melaksanakan itu semua, pada momentum GCD 2023, iLitterless menggelar tiga aktivitas. Yakni menggelar kelas daur ulang limbah kaos dengan cara dirajut dan menghasilkan produk card holder yang diikuti oleh 15 orang.
"Outputnya mereka punya skill untuk mengolah limbah dan produknya bisa mereka bawa pulang langsung," ujar Adinda.
Kemudian, aktivitas kedua yakni penyetoran sampah anorganik yang sudah dipilah dan dapat ditukarkan di Semat Space Jalan Tenis Meja, Kota Malang dengan voucher dari kafe di Kota Malang.
"Terakhir diskusi. Diskusi ini lebih mengangkat bahayanya dari pada bencana iklim dan bagaimana mitigasinya dari penggerak-penggerak muda di Kota Malang," tutur Adinda.
Di mana dalam diskusi yang mengangkat tema "mumpung durung" itu menghadirkan tiga narasumber. Yakni dari Bumi Baik, Cathastrope dan Tanduria.co.
"Bumi Baik bergerak dengan platform atau aplikasi pengurangan emisi karbon. Kemudian cathastrope clothing line yang mengangkat isu-isu sosial lingkungan. Lalu ada dari Tanduria yang bergerak di urban farming dan agriculture," jelas Adinda.
Lebih lanjut, dalam kegiatan GCD 2023 kali ini memang yang lebih dilibatkan yakni para generasi millenial dan gen z. Dengan adanya kegiatan-kegiatan ini, maka akan terbentuk koneksi atau jaringan dengan tujuan yang sama yakni mitigasi bencana iklim.
"Sebenarnya mitigasi tidak hanya sikap dan gerakannya, tapi harus diurutin dari awareness," pungkas Adinda.