JATIMTIMES - Berbagai jenis brand maupun smartphone, saat ini telah banyak tersedia di pasar Indonesia. Hal ini pun menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan smartphone dengan berbagai macam spesifikasi.
Lantas, apa si pertimbangan warga Indonesia ketika memilih sebuah smartphone?.
Baca Juga : Begini Tips Memillih Gelang Emas yang Harus Kamu Tahu
Sebuah survei yang dilakukan perusahaan survei digital, Populix bertajuk Mobile Phone Purchase Behavior edisi September 2023, mengungkap sejumlah faktor atau pertimbangan masyarakat ketika memilih sebuah smartphone.
Dari hasil survei, faktor yang paling mendominasi dalam pemilihan smartphone oleh masyarakat adalah kapasitas RAM. Ada 78 persen responden yang menyatakan hal ini.
Pertimbangan kedua adalah kapasitas memori penyimpanan pada smartphone. Hal ini dinyatakan oleh 65 persen responden.
Pertimbangan responden selanjutnya adalah harga. Proporsi responden yang menyatakan hal ini ada 60 persen.
Disusul 56 persen responden menyatakan pertimbangan kapasitas baterai. Dibawahnya ada 55 persen mempertimbangkan memilih smartphone melihat kualitas kamera.
Kemudian ada 52 persen responden yang mempertimbangkan reputasi brand smartphone. Aplikasi bawaan smartphone puj ternyata juga menjadi pertimbangan responden dalam memilih smartphone. Ada 44 persen responden yang menyatakan hal ini.
"Responden yang memilih tipe smartphone karena ada model terbaru bahkan berada di peringkat terbawah dengan persentase 22 persen," kutip dari databooks.
Dalam survei itu, juga didapati bahwa 90 persen responden melakukan pembelian smartphone mayoritas secara tunai. Ada pula responden yang membeli smartphone secara kredit menggunakan kartu kredit ataupun paylater. Proporsi responden yang mengunakan pembayaran ini untuk pembelian smartphone masing-masing ada 5 persen.
Baca Juga : Spesifikasi iPhone 14 Plus dan Perbedaannya dengan Varian Pro
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 9-14 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.096 responden. Demografi responden juga beragam, baik usia maupun asalnya. Dari segi usia, ada kelompok usia 17-25 tahun sebanyak 57 persen, usia 26-35 tahun sebanyak 28 persen.
Dari segi profesi, responden didominasi oleh kalangan pekerja sebanyak 51 persen. Disusul kalangan pelajar 27 persen dan pengusaha q2 persen. Mayoritas responden 45 persen berada di Jawa, 5 persen Sumatera dan 50 persen dari daerah lainnya.