JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku akan lebih fokus untuk bertugas di Kota Malang.
Pernyataan itu disampaikan Wahyu terkait rangkap jabatan yang diembannya. Yakni tercatat sebagai Pj wali kota Malang sekaligus masih aktif sebagai sekretaris daerah (sekda) Kabupaten Malang.
Baca Juga : Judul begini Hari Pertama Masuk Kerja, Pj Wali Kota Malang Langsung Panggil Seluruh Pejabat
Namun, Wahyu mengatakan, tugasnya sebagai Pj wali kota Malang yang dijalankan sejak dilantik pada Minggu (24/9/2023) tidak akan berbenturan dengan statusnya sebagai sekda Kabupaten Malang. Sebab, untuk menjalankan fungsi sekda Kabupaten Malang, saat ini juga telah ditugaskan seorang pelaksana harian (Plh). Hal itu juga telah dikoordinasikan bersama bupati Malang.
"Tidak (berbenturan). Di sana kan sudah ada Plh. Nanti dari Plh sudah ditentukan akan ada Pj sekda. Semalam saya sudah koordinasi dengan bupati," ujar Wahyu, Senin (25/9/2023).
Selain itu, dua jabatan tersebut telah ia koordinasikan dengan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD). Selain itu, dirinya mendapat perintah dari presiden untuk dapat lebih fokus sebagai Pj wali kota Malang.
"Tidak ada yang berbenturan. Kami juga sudah koordinasi dnegan OPD. Jadi, saya akan lebih fokus di sini (Kota Malang), karena perintah Pak Presiden seperti itu," terang Wahyu.
Sementara itu, pada hari pertama bertugas sebagai Pj wali kota Malang, Wahyu langsung menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh jajaran OPD Kota Malang. Rakor tertutup itu digelar di ruang sidang Balai Kota Malang.
Pada kesempatan tersebut, Wahyu meminta seluruh OPD untuk melaporkan semua program. Baik yang tergolong program prioritas maupun program yang disebut sedang bermasalah dan butuh penanganan segera.
Baca Juga : Pelajar SD di Tulungagung Tenggelam di Sungai Jatiwangi, Benarkah Ada Unsur Kelalaian?
"Saya baru meminta kepada OPD, program dan kegiatan yang perlu dilaporkan kepada saya, meliputi permasalahan, prioritas bahkan hingga solusi yang saya minta dilaporkan dari OPD masing-masing," terang Wahyu.
Beberapa program pun telah diinventarisasi. Misalnya soal penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, inflasi, pelayanan publik, Malang Creative Center (MCC), ekonomi kreatif (ekraf) hingga pelayanan publik.
Termasuk di dalamnya beberapa permasalahan yang belum sempat terselesaikan di kepemimpinan sebelumnya. Antara lain Pasar Blimbing, Pasar Besar dan Pasar Gadang. Kemudian rencana pembebasan lahan untuk kelanjutan rencana tol Malang-Kepanjen.
