JATIMTIMES – Universitas Brawijaya (UB) bakal mengukukan empat dosen menjadi profesor pada hari Minggu, 24 September 2023, di Gedung Samantha Krida. Keempat profesor yang dikukuhkan adalah bagian dari upaya UB untuk meningkatkan jumlah profesor dan menghadirkan kontribusi terbaik dalam bidang masing-masing.
Pengukuhan empat profesor ini adalah pengakuan atas kontribusi mereka dalam mengembangkan ilmu dan memajukan bidang-bidang akademis yang mereka geluti.
Baca Juga : Unisma Sambut 99 Mahasiswa PMM dengan Semangat Multikulturalisme
Prof. Dr. Ir. Pudji Purwanti, M.P., salah satu dari empat profesor yang dikukuhkan, berencana mengembangkan model "Keberlanjutan Ekonomi Rumah Tangga" melalui teknologi tepat guna.
“Fokusnya adalah mengembangkan kegiatan off-fishing atau Mata Pencaharian Alternatif yang sesuai dengan ketersediaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya fisik” jelasnya.
Prof. Dr. Ir. Pudji Purwanti, M.P., menjadi Profesor aktif ke-17 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB, serta menjadi Profesor ke-180 di UB, dan Profesor ke-339 dari seluruh Profesor yang dihasilkan UB.
Prof. Dr. Rofiaty, S.E., M.M., memiliki peran kunci dalam meningkatkan pemahaman bisnis di era digital dan globalisasi. Beliau menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal.
“Bisnis harus terus bersemangat, berinovasi, dan berdaya saing tinggi untuk mencapai kesuksesan yang melampaui aspek finansial, seperti kepuasan kerja dan reputasi yang dibangun” terangnya
Pendekatan inovatif yang diusung oleh Prof. Dr. Rofiaty adalah "Model Entrepreneurial Flexible Orientation," yang menggabungkan orientasi berwirausaha, fleksibilitas, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis.
Prof. Dr. Rofiaty, S.E., M.M., menjadi Profesor aktif ke-23 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Profesor aktif ke-181 di UB, dan Profesor ke-340 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Prof. Dr. Kuswati, MS, berbicara tentang pengembangan model "Three in One" (MTO) untuk meningkatkan produktivitas sapi Madura. “Model ini mencakup integrasi aspek morfometrik dan molekuler, reproduksi, dan pemetaan potensi pakan dengan menggunakan citra satelit” terangnya.
Baca Juga : NasDem Bocorkan Tugas Baja Amin: Mempersiapkan Pendaftaran hingga Program Anies-Imin
Beliau menjelaskan tujuannya adalah meningkatkan mutu genetik sapi Madura untuk menghasilkan sapi yang lebih baik secara morfologi, molekuler, dan tingkat kebuntingan yang lebih tinggi.
Prof. Dr. Ir. Kuswati, M.S., menjadi Profesor aktif ke-19 di Fakultas Peternakan (FAPET) dan Profesor aktif ke-182 di UB, serta menjadi Profesor ke-341 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Prof. Dr. Asfi Manzilati, M.E., menjelaskan model "Kontrak Manunggal" (SYIRKAH) sebagai solusi untuk menciptakan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. “Model ini didasarkan pada kontrak syirkah yang menggunakan mekanisme pembagian manfaat dan/atau biaya/resiko antara para pelaku bisnis secara proporsional” jelasnya.
Beliau menambahkan dengan demikian, model ini mendorong rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap kontrak, menciptakan kesetaraan, dan menjaga keberlanjutan ekonomi.
Prof. Dr. Dra. Asfi Manzilati, M.E., menjadi Profesor aktif ke-24 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Profesor aktif ke-183 di UB, serta menjadi Profesor ke-342 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.