free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

5 Peristiwa Luar Biasa Ini Mengiringi Kelahiran Rasulullah SAW

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

21 - Sep - 2023, 13:29

Placeholder
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW. (foto: Google)

JATIMTIMES - Sejumlah peristiwa luar biasa terjadi mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW lahir pada Senin dini hari, tanggal 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah atau bertepatan dengan 23 April 571 Masehi. 

Berdasarkan kalender Hijriyah Indonesia 2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama,1 Rabiul Awal 1445 jatuh pada Minggu, 17 September 2023. Jika dirunut, kelahiran Nabi SAW pada 12 Rabiul Awal, tahun ini jatuh pada 28 September 2023. 

Baca Juga : BEM Unisma Dorong Mahasiswa Baru Terlibat dalam "September Hitam" pada Oshika Maba 2023

Menurut Ustaz Muhamad Abror, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kampek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah, yang dilansir dari NU Online, kelahiran Nabi Muhammad diiringi dengan beberapa kejadian istimewa. Berikut ini beberapa kejadiannya: 

1. Lahir dengan Keadaan Bersujud 

Jika bayi pada umumnya lahir dengan menangis dan belum bisa apa-apa, namun kelahiran Nabi Muhammad dalam keadaan sujud. 

Imam Jalaluddin as-Suyuti dalam Khasaishul Kubra melaporkan bahwa begitu keluar dari rahim Siti Aminah, Nabi Muhammad sujud lalu mengangkat kedua tangannya seperti orang berdoa. (Jalaluddin as-Suyuti, Khasaishul Kubra, 2017: 82). 

2. Sudah Dikhitan saat Lahir

Salah satu kewajiban bagi setiap laki-laki adalah melakukan khitan setelah mencapai usia baligh. Meskipun sebaiknya dilakukan lebih dini pada usia kurang lebih tujuh tahun.

Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad adalah sudah dalam keadaan dikhitan saat lahir.

Menurut Syekh Sulaiman al-Bujairami, selain Nabi Muhammad ada 14 nabi lain yang lahir sudah dalam keadaan sudah dikhitan. Di antaranya, Nabi Adam, Nabi Syits, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shaleh, Nabi Luth, Nabi Syu’aib, Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa, dan Nabi Handzalah bin Shafwan. (Hasyiyah al-Bujairami ‘alal Khatib, juz V, halaman 262).

3. Padamnya Api Sesembahan Majusi 

Agama Majusi merupakan salah satu aliran teologis yang sudah ada jauh sebelum kedatangan agama Islam. Pengikut agama ini dikenal sangat menyakralkan salah satu unsur alam yaitu api. 

Bagi mereka, api adalah kekuatan yang bisa memberi perlindungan dari segala macam bahaya serta mampu menganugerahi kesejahteraan bagi umat manusia.

Oleh karenanya, mereka meyakini api sebagai Tuhan yang harus disembah. Konon, mereka punya api yang tidak pernah padam selama ribuan tahun. Hanya, api ini padam saat Nabi Muhammad lahir. Dalam satu riwayat Imam al-Baihaqi disebutkan:

لما كانت الليلة التي ولد فيها رسول الله صلى الله عليه وسلم ارتجس إيوان كسرى، وسقط منه أربع عشرة شرفة، وخمدت نار الفرس، ولم تَخمُد قبل ذلك بألف عام، وغاضت بحيرة سَاوة

Artinya, “Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, balkon istana Kisra runtuh, 14 gereja runtuh, api (sesembahan Majusi) di Persia padam yang sebelumnya menyala selama 1000 tahun, dan gereja Bahira ambles ke tanah.”

4. Adanya Nama Muhammad untuk Pertama Kali

Baca Juga : KONI Kota Malang Bijak Sikapi Video Futsal di Porprov VIII Jatim 2023

Secara bahasa, kata ‘muḫammad’ merupakan isim maf’ul dari kata ‘ḫamdun’ yang berarti pujian. Artinya, nama ini merupakan salah satu kosa kata bahasa Arab yang sudah semestinya tidak begitu asing di kalangan masyarakat Makkah saat itu. 

Anehnya, nama Muhammad tidak pernah terbesit dalam pikiran orang Arab untuk dijadikan nama bagi anak-anak mereka. Nama ini pertama kali dipakai oleh Nabi Muhammad SAW.

Imam Ibnu Qutaibah menegaskan, salah satu irhâsh atau peristiwa luar biasa yang menjadi pertanda akan dilahirkannya Nabi Muhammad adalah belum ada satu orang pun yang menggunakan kata “muhammad” sebagai nama. 

Hal ini sengaja Allah lakukan demi menjaga kesucian Nabi Muhammad sebagaimana hal serupa juga dilakukan kepada Nabi Yahya as. (Syihabuddin al-Qastalani, Mawahibul Ladduniyah, 2009: juz I, halaman 374).  

Adapun orang yang memberi nama tersebut adalah sang kakek, Abdul Muthallib. Sebab, ia menghendaki cucunya kelak menjadi orang yang dipuji oleh seluruh makhluk.

Menurut berbagai kisah, Abdul Muthalib mendapat nama tersebut dari sebuah mimpi. Dalam mimpi ia melihat rantai perak yang keluar dari punggungnya. Rantai itu memiliki empat ujung yang masing-masing membentang ke arah berbeda. Satu berada di langit, satu berada di bumi, satu berada di arah barat, dan satu lagi berada di arah timur. 

Kemudian, rantai itu berubah menjadi pohon yang semua daunnya memancarkan cahaya. Seluruh manusia bergelantungan pada pohon itu. 

Setelah ditafsiri, ternyata mimpi itu mengisyaratkan bahwa kelak ia akan mempunyai keturunan yang akan diikuti oleh manusia dari barat sampai timur dan mendapat pujian dari penduduk langit dan bumi. Sejak saat itu pula ia bertekad jika keturunan itu sudah lahir akan dinamai “Muhammad” yang artinya “orang yang banyak mendapat pujian”. (Imam Abu Abdilah az-Zurqani, Syarh Mawahibul Ladduniyyah, 2012: juz I, halaman 162).     

5. Tertutupnya Akses Langit bagi Iblis 

Sebelum Nabi Muhammad lahir, konon iblis bisa mencuri dengar perbincangan malaikat soal suratan takdir di langit ketujuh. Kemudian, iblis akan menyampaikan informasi rahasia itu kepada para dukun sehingga mereka bisa mengetahui hal-hal gaib. Meski begitu, informasi yang dibawa jin seringnya sengaja dipelintir. Begitu Nabi saw lahir, akses portal langit itu ditutup dan iblis pun tidak bisa lagi mencuri dengar. 

Demikian beberapa peristiwa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW. 


Topik

Agama Kisah nabi kelahiran rasullullah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri