JATIMTIMES - KONI Kota Malang angkat bicara ihwal viralnya video cabang olahraga (cabor) futsal pada laga Porprov VIII Jatim 2023 di Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Ketua Umum KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan adanya peristiwa yang terjadi pada cabor futsal. Dimana saat itu tim futsal Kota Malang menghadapi tim futsal dari Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Lakukan Uji Coba 100 Lps WTP Bango, Targetkan Tahun 2027 Capai 500 Lps
“ Kami sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Tapi kami juga meminta maaf dengan adanya peristiwa tersebut,” kata Djoni, Rabu (20/9/2023).
Menurut Djoni, peristiwa yang terjadi itu ada di dalam proses pertandingan. Sehingga, segala sesuatu yang ada dalam pertandingan sudah masuk dalam regulasi & sanksi.
“Itu di dalam proses pertandingan, karena itu terjadi di dalam lapangan, kalau sudah di lapangan, segala macam aturan hingga sanksi yang dijalankan sudah ada regulasinya,” ujar Djoni.
“Kami dari kontingen menerima segala keputusan dari PB Porprov ataupun sanksi dari panitia disiplin dalam pertandingan futsal tersebut. Karena saya mendapat informasi, juga sudah ada sanksi pada atlet yang bersangkutan,” imbuh Djoni.
Dijelaskan Djoni, secara umum seluruh atlet dalam kontingen Kota Malang telah dibekali oleh tim psikologi terkait motifasi, fair play dan menahan emosi sesaat yang membuat kurang berkonsentrasi dan kerap berakibat fatal pada karir atlet. Dan semua telah dilakukan sejak sebelum berangkat maupun pada saat pagelaran Porprov VIII Jatim 2023.
“Terkait pembinaan, tidak kurang-kurang juga untuk memberikan arahan pada cabor, termasuk tim psikologi dan Pemonev juga turun langsung ke puslat untuk mengedepankan fair play,” beber Djoni.
Djoni pun mengaku bahwa pihaknya telah maksimal dalam hal untuk pencegahan hal non teknis. “Ikhtiar kami sudah maksimal untuk mencegah di pertandingan. Tapi memang itu kondisi di lapangan,” ucap Djoni.
Baca Juga : Penuhi Berkas, Empat Desa Susul Pilkades Serentak Banyuwangi
Sementara itu Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Malang, Bagus Irmawanto mengaku bahwa antara tim futsal Kota Malang dan Kabupaten Blitar tidak ada permasalahan. Dan sudah ada permohonan maaf secara langsung yang dilakukan.
“Antara kami (Kota Malang dan Kabupaten Blitar) sudah tidak ada masalah. Kami sudah saling memaafkan, dan itu terjadi usai pertandingan,” jelas Bagus.
Ia pun menyayangkan video tersebut kembali viral mengingat atlet yang bertanding adalah masih berstatus pembinaan. Dan ia mengaku bahwa sudah ada hukuman yang diterima oleh atlet yang bersangkutan.
“Kami menyayangkan viralnya video itu, karena ini kan atlet pembinaan. Dan di sisi lain, atlet juga telah mendapatkan sanksi,” tukas Bagus.
Sebagai informasi, sanksi yang diterima atlet futsal Kota Malang yang viral di media sosial yakni larangan bermain selama 2 tahun di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP maupun AFK.