free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Mengaku Sudah Dropping 700 Ton Beras ke Situbondo, Bulog Tetap Diminta Dewan Lakukan Operasi Pasar

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

21 - Sep - 2023, 05:22

Placeholder
Komisi II DPRD Situbondo saat mengunjungi Kantor Bulog Bondowoso, berkenaan upaya lakukan operasi pasar atasi masalah harga beras yang tinggi. (Wisnu Bangun Saputro/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Belum adanya upaya Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo serta Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam mengatasi harga beras yang terus naik, membuat masyarakat setempat menjadi khawatir jika harga beras tidak mampu dijangkau.

Kondisi yang demikian membuat Anggota Komisi II DPRD Situbondo tidak tinggal diam, mereka pun mengunjungi langsung Kantor Bulog Sub Unit Bondowoso - Situbondo dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan stok beras dan mendesak untuk segera dilakukan operasi pasar dalam skala besar di Kabupaten Situbondo. 

Baca Juga : Beri Efek Jera, Satpol PP Situbondo Bakal Kirim Terduga PSK ke Panti Rehabilitasi di Kediri

Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Abdul Aziz mengatakan, Bulog mengaku sudah mendropping sekitar 700 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar tradisional hingga toko retail yang ada di Situbondo. Akan tetapi, dropping tersebut tidak berdampak terhadap harga beras di Situbondo. 

"Kata Bulog tadi operasi pasar tahap pertama sudah dilakukan. Jumlah beras yang didropping sekitar 700 ton. Pengakuan mereka droppingnya ke pasar-pasar tradisional dan toko retail. Cuman, walaupun ada dropping dampaknya belum dirasakan oleh masyarakat. Buktinya apa? Harga beras terus melambung," ucapnya melalui sambungan telepon, Rabu (20/9/2023).

Oleh karena itu, Legislator Pantai Gerindra ini meminta Bulog untuk segera men-dropping beras berskala besar. "Kami mendesak lagi untuk segera melakukan operasi pasar besar-besaran. Sehingga harga beras ini bisa sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi -red) yang telah ditetapkan oleh Bulog. Yakni Rp 10.900 per-kilogramnya," tegasnya. 

Selain itu, Aziz juga menjelaskan, stok beras di gudang Bulog Bondowoso terbilang aman, yaitu sekitar 6.000 ton. "Insya Allah hingga empat bulan ke depan ini aman ya. Makanya kami desak mereka untuk segera menggelar operasi pasar, karena realita di lapangan harga beras ini melonjak drastis. Yakni sekitar Rp 13.000 sampai Rp 15.000 per-kilogramnya," bebernya. 

Aziz menyampaikan, Bulog berjanji bakal segera men-dropping beras ke Situbondo. "Insya Allah dalam minggu ini sudah dilakukan operasi pasar. Tadi Kepala Bulog Sub Unit Bondowoso-Situbondo sudah menghubungi bupati untuk berkoordinasi terkait operasi pasar ini ya," pungkasnya.

Baca Juga : Perputaran Ekonomi di Kayutangan Heritage Capai Ratusan Juta per Hari

Sementara itu, Kabid Pengembangan Perdagangan Diskoperindag Situbondo, Ruben Pakilaran membenarkan jika Bulog telah mendroping beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar-pasar tradisional. "Ini dilakukan tidak cuman sekali. Periode pertama itu di Pasar Mimbaan, Panji, Besuki, Panarukan dan Sumberkolak. Terus kembali lagi ke Pasar Mimbaan. Intinya pasar-pasar di perkotaan dan wilayah barat," terangnya. 

Untuk operasi pasar, kata Ruben, pihaknya masih merencanakan kegiatan itu dengan Bulog. Sebab yang menjadi ujung tombak operasi pasar ini adalah perusahaan plat merah itu. Sementara, Diskoperindag hanya menyiapkan titik-titik lokasinya saja.


Topik

Ekonomi Beras harga beras beras mahal diskoperindag situbondo operasi pasar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

Sri Kurnia Mahiruni