JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi meresmikan Jembatan Kali Jilu yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Ampeldento dan Desa Sumberkradenan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang hadir bersama jajaran perangkat daerah lainnya itu disambut oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pakis serta para perangkat desa dari Pemerintah Desa Ampeldento dan Pemerintah Desa Sumberkradenan.
Selain itu, pejabat Pemkab Malang yang memiliki latar belakang sebagai guru ini juga disambut oleh ratusan siswa sekolah dasar yang telah menunggu orang nomor satu di Pemkab Malang itu. Sanusi pun sesekali bersalaman dengan para siswa sekolah dasar yang antusias menyambut kedatangannya.
Baca Juga : Rayakan Ultah, PMI Kota Batu Gelar Donor Darah
Sebelum peresmian Jembatan Kali Jilu, Sanusi bersama jajaran perangkat daerah lainnya serta pejabat dari Kantor Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur (Jatim) disuguhi penampilan tunggal tari remo.
Setelah itu, Sanusi bergerak menuju lokasi Jembatan Kali Jilu dan bersiap untuk meresmikannya. Mulanya Sanusi melakukan penandatanganan prasasti peresmian, kemudian memotong pita dan lanjutnya memecahkan kendi berisi air sebagai tanda Jembatan Kali Jilu secara resmi dapat digunakan untuk masyarakat.
Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang itu mengatakan, bahwa pembangunan Jembatan Kali Jilu ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya yang dikerjakan oleh Kantor Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Jatim senilai Rp 500 juta.
"Ini bantuan dari pemerintah pusat melalui BPPW Jawa Timur, (Jembatan Kali Jilu) membantu agar transportasi dan akomodasi masyarakat bisa lancar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," ungkap Sanusi, Senin (18/9/2023).
Alumnus IAIN Sunan Ampel (sekarang UIN Sunan Ampel) ini mengatakan, bahwa sebelumnya jembatan yang digunakan oleh masyarakat yakni jembatan bambu yang dibangun secara swadaya masyarakat dari Desa Ampeldento dan Desa Sumberkradenan.
Baca Juga : Jembatan Teluk Diresmikan, Bupati Jember Serukan Pencegahan Narkoba
Di mana jembatan bambu yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat dua desa tersebut semakin lama semakin tidak layak dan berbahaya jika dilalui oleh masyarakat. Terlebih lagi, ketika volume air sungai meningkat, air akan mengenai jembatan bambu yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat tersebut.
"Kondisi sebelumnya jembatan bambu dan jembatan yang membahayakan itu sekarang sudah (tidak digunakan lagi), insya allah ini (Jembatan Kali Jilu) aman dan kuat bisa dilalui kendaraan sampai tonase 10 ton," jelas Sanusi.
Pihaknya berharap, dengan diresmikannya Jembatan Kali Jilu yang dibangun oleh Kementerian PUPR RI melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya yang menginstruksikan BPPW Jatim untuk mengerjakan ini dapat membantu aksesibilitas masyarakat dua desa.
"Mudah-mudahan dengan adanya jembatan ini dapat mendukung akomodasi masyarakat sekitar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Mulai di pendidikan, ekonomi, sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandas Sanusi.