JATIMTIMES - Selama bulan Agustus 2023 becana di Kota Batu mengalami penurunan drastis dibanding bulan Juli 2023. Pada bulan Agustus terdapat 3 kejadian yang tersebar di dua kecamatan di Kota Batu.
Jumlah itu turun dibandingkan selama bulan Juli terdapat 8 kejadian di Kota Batu. Dengan demikian terdapat penurunan mencapai 5 kejadian dalam kurun waktu satu bulan.
Baca Juga : Ternyata Ada Punden Keramat di Tengah Lapangan Golf Ciputra Surabaya
3 kejadian itu yakni, 1 kejadian kebakaran rumah, 1 kejadian kebakaran rumah, dan terdapat 1 pendaki yang meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Arjuno.
“Kejadian terbanyak berada di Kecamatan Batu terdapat 2 kejadian. Dan 1 kejadian di Gunung Arjuno masuk wilayah Kecamatan Bumiaji,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu.
Satu kejadian berdampak pada rusaknya rumah yang kategorinya masuk pada rusak berat. Agung menambahkan jika sifat hujan di wilayah Kota Batu selama Agustus masuk dalam kategori bawah normal (0- 84 persen), normal (85-115 perden) sampai dengan atas normal (151-200 persen).
Menurut BMKG, kombinasi dari fenomena El Nino dan I0D (Indian Ocean Dipole) positif yang diprediksi akan terjadi pada semester kedua tahun 2023 ini dapat berdampak pada berkurangnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Ini terjadi selama periode musim kemarau tahun 2023.
“Adapun puncak musim kemarau tahun 2023 menurut prakiraan BMKG akan terjadi pada bulan-bulan Juli, Agustus, dan September 2023, yaitu sebanyak 582 Zona Musim (ZOM) sebesar 83 persen,” imbuh Agung, Minggu (17/9/2023).
Baca Juga : Gedung Kesenian Kabupaten Malang Direncanakan Berdiri di Kepanjen
Selain itu, hujan bulanan periode Juni-Oktober 2023 diprediksi dapat mencapai kondisi bawah normal atau lebih kering dari rata-rata. Meski demikian Agung mengimbau kepada warga tetap waspada terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Mengingat pada bulan September ini banyak kejadian kebakaran di lahan TPA/TPS lantaran faktor pembakaran sampah. Lantaran adanya kelalaian.
Selain itu juga kebakaran hutan terjadi seluas 913 hektare di wilayah Gunung Arjuno. Karena itu masyarakat diimbau untuk tidak lalai saat melakukan pembakaran sampah dan sebagainya.
