JATIMTIMES - Di tengah modernnya perumahan Citraland ternyata ada sebuah punden yang dikeramatkan oleh warga sekitar. Dalam punden tersebut terdapat sebuah makam dari Dewi Larasati atau biasa disapa Mbah Denok.
Lokasi tepatnya berada di area RW 04, Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Untuk menuju ke sana bisa dengan cara bertanya kepada satpam setempat.
Mbah Denok ini disebut adalah sosok yang babat alas di kampung Lakarsantri. Dahulunya kampung Lakarsantri ini lebih dikenal dengan sebutan Kalisantri sebelum kemudian secara resmi diganti namanya oleh Pemkot Surabaya.
Minggu (17/9) warga di Lakarsantri mengadakan kegiatan Ruwat Desa. Sebuah acara selamatan yang bertujuan agar warga di sana bisa terhindar dari malapetaka atau bencana.
Kegiatan Ruwat Desa ini diisi berbagai macam kegiatan. Seperti doa bersama, tumpengan dan juga kegiatan karawitan budaya. Setelahnya diakhiri bersama dengan ziarah ke makam Mbok Denok.
Ketua RW 04, Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan Lakarsantri Eri Sutikno mengatakan jika kegiatan Ruwat Desa atau sedekah bumi merupakan tradisi yang terus dilakukan pihaknya.
"Tujuan kami juga ini merupakan rasa syukur warga atas nikmat yang dilimpahkan Gusti Allah agar menerima dan menyisihkan dari sebagian rezeki yang diberikan itu dari bumi yang berpijak. Ini wujud syukur," ujarnya.
Soal tradisi mendatangi punden Mbok Denok, Eri menjelaskan jika warga memang biasa ke sana jika ada hajatan. Sosok Mbok Denok adalah sesepuh cikal bakal berdirinya kampung Lakarsantri.
Baca Juga : Museum Nasional Pastikan Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda Aman dari KebakaranĀ
"Dan ini langka. Perlu kita tingkatkan buat cagar budaya dan kita renovasi, tempat (punden) kita di tengah lapangan golf Citraland. Se Jatim hanya ada di kita punden atau petilasan di tengah lapangan golf," tegasnya.
Sementara itu tokoh muda setempat, Ferlix Prasetya menambahkan sudah seharusnya sebagai anak muda menjunjung adat istiadat. "Karena ruwat desa ini meruwat tempat yang ada di desa kita. Punden yang mendirikan pertama tempat kita, jadi kita harus sowan dan menghormati semua agar yang tinggal di sini tak ada halangan atau rintangan," ujarnya.
Menurut dia yang datang ke makam Mbah Denok bukan hanya warga sekitar saja selama ini. "Banyak dari orang luar kota datang ke sini menghormati," imbuhnya.