JATIMTIMES - TasteAtlas merilis daftar "50 Best Rated Stir-Fry Dishes in the Word" atau 50 Hidangan Tumis dengan Nilai Terbaik di Dunia. Dalam daftar rating kuliner itu, nasi goreng, tempe orek hingga capcai masuk dalam 50 hidangan terbaik di dunia.
Dalam situs resmi TasteAtlas, peringkat makanan didasarkan pada peringkat audiens TasteAtlas. Hidangan makanan tersebut telah melalui serangkaian mekanisme yang telah dipilih oleh manusia dan bukan bot. Selain itu, mekanisme pemeringkatan juga didasarkan pada sudut pandang makanan lokal. Hal ini juga menjadi nilai tambah dari makanan tersebut.
Baca Juga : Diklaim Lebih Aman, Pemkab Malang Berikan Alternatif Penggunaan Kompor Listrik Induksi
Untuk daftar “50 Hidangan Tumis dengan Nilai Terbaik di Dunia” hingga 13 September 2023, tercatat ada 3.057 peringkat. Di mana 2.398 di antaranya telah diakui oleh sistem sebagai hasil yang sah.
Pemeringkatan TasteAtlas tidak boleh dilihat sebagai kesimpulan akhir global mengenai pangan. Sebab, tujuannya adalah untuk mempromosikan makanan lokal yang unggul, menanamkan kebanggaan terhadap hidangan tradisional, dan membangkitkan rasa ingin tahu terhadap hidangan yang belum pernah dicoba.
Diketahui, nasi goreng dari Indonesia berada di urutan 11 dunia, sedangkan nasi goreng ayam berada di urutan 14 dunia. Sementara tempe orek berada di posisi 38 dan capcai berada di posisi 42.
Menurut review TasteAtlas, nasi goreng dianggap sebagai hidangan nasional Indonesia. Nasi goreng ini juga biasa disantap di Malaysia dan Singapura. Tradisi menggoreng nasi di Indonesia diyakini berasal dari budaya Tionghoa, ketika perdagangan kedua negara mulai berkembang.
Masyarakat Indonesia mengadopsi tradisi Tiongkok berdasarkan keyakinan bahwa membuang-buang makanan adalah dosa. Tak lama kemudian, munculah banyak versi nasi goreng. Karena dikembangkan untuk keperluan praktis, biasanya disantap untuk sarapan pagi dan dibuat dengan sisa nasi sehari sebelumnya.
Ada beberapa rekom nasi goreng dari TasteAtlas, seperti nasi goreng kambing kebon sirih, Jakarta; nasi goreng kebuli Apjay, Jakarta selatan; nasi goreng mafia, Jakarta selatan; Nasi Goreng Warna Warni Ijo Thole, Jakarta selatan; dan Warung Bhakti, Jakarta selatan.
Sementara itu, menurut review TasteAtlas, tempe orek adalah salah satu menu sajian dari tempe yang paling umum di Indonesia. Produk kedelai kaya protein ini ditemukan di Indonesia dan biasa digunakan sebagai bahan utama atau tambahan dalam berbagai masakan.
Sajian tempe orek. (Foto: Tangkapan layar)
Untuk cara penyajian menu ini adalah satu blok tempe diiris dan digoreng. Kemudian dicampur dengan kecap manis khas Indonesia dan berbagai bahan lainnya. Biasanya bahan tambahan berupa irisan cabai, bawang merah, bawang putih, daun jeruk kefir, lengkuas, air asam jawa, dan gula jawa.
Kemudian tempe diglasir dan dilapisi dengan saus, dan hidangan tradisional ini biasanya disajikan dengan nasi putih sebagai pendampingnya.
Selanjutnya untuk capcai, menurut laman TasteAtlas, menjadi makanan tumis khas Indonesia. Biasanya berbahan dasar sayuran seperti kubis, wortel, kembang kol, daun bawang, jamur, atau brokoli Cina. Namun terkadang capcai dibuat dengan tambahan bakso daging sapi, udang, ayam, atau ikan.
Hidangan ini dibuat di bawah pengaruh kuliner Tiongkok. Dan dalam dialek Hokkien, nama cap cai diterjemahkan menjadi sayuran campur.
Sajian Capcai. (Foto: tangkapan layar)
Ada beberapa rekomendasi resto capcai yang dicantumkan oleh TasteAtlas sebagai resto terbaik di Indonesia. Seperti, Lie Djong Restaurant, Yogkarta; Resto Mandala, Jakarta; Mie Jamur Vilani, Jakarta; Depot Cak Win, Surabaya; Depot Cak Asmo, Denpasar.
