JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memberikan alternatif penggunaan kompor listrik. Alternatif tersebut dipersiapkan guna mengatasi kelangkaan gas elpiji yang marak terjadi pada beberapa waktu belakangan ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto saat mewakili Bupati Malang HM. Sanusi, ketika menghadiri agenda Festival Kuliner Seafood Desa Tematik di Kampung Nelayan Pantai Kondang Merak, Kamis (14/9/2023).
Baca Juga : Sambangi Rumah Korban Kebakaran di Jember, Bupati Hendy Beri Motivasi
Menurut Didik, alternatif penggunaan kompor listrik tersebut tetap harus diimbangi dengan gaya hidup yang bijak. Yakni menggunakan listrik sesuai dengan kebutuhan. "Sebenarnya ini (penggunaan kompor listrik) menjadi bagian transformasi terkait dengan kebutuhan keseharian, yaitu alat memasak. Sekarang satu tabung elpiji itukan setiap hari semakin berkurang kecukupannya untuk memenuhi kebutuhan kita," ungkapnya.
Pasokan elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin berkurang itulah, yang menurut Didik mengakibatkan terjadinya kelangkaan. Dampaknya harga elpiji semakin naik.
"Sehingga elpiji (harganya) semakin naik, maka pemerintah ada alternatif pengganti. Satu diantaranya adalah melalui kompor listrik," tuturnya.
Jika dibandingkan dengan kompor gas, diterangkan Didik, kompor listrik terbilang cukup efisien dari segi biaya. Selain itu, dari segi perawatan juga lebih mudah dan simpel.
"Kompor listrik secara perhitungan lebih murah, kemudian tidak perlu di basuh-basuh (jika dibersihkan) kotorannya. Itu kan sebenarnya harus dihitung semuanya terkait dengan kebutuhan rumah tangga," ujarnya.
Terkait alternatif penggunaan kompor listrik tersebut, kedepan Pemkab Malang telah mempersiapkan beberapa skema untuk menyosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga diharapkan bisa menjadi alternatif selain dari penggunaan kompor gas.
"Tentunya ini menjadi bagian yang harus kita apresiasi, maka tugas yang berikutnya Pemerintah Daerah juga akan ikut bersama-sama untuk menyosialisasikan kepada masyarakat dengan adanya kompor listrik," imbuhnya.
Baca Juga : Komisi B DPRD Kota Malang Tinjau Proyek SPAM 2 dan WTP Perumda Tugu Tirta: Sudah Sesuai Harapan
Dalam sosialisasi yang juga akan melibatkan beberapa pihak dan lapisan masyarakat tersebut, Didik mengaku juga akan memberikan imbauan terkait perubahan gaya hidup. Menurutnya, saat ini sebagian masyarakat masih sering memanfaatkan listrik secara berlebihan. Sehingga perlu diedukasi agar lebih bijak saat menggunakan listrik. Terlebih jika kompor listrik telah masif dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Tentunya juga dengan bergaya hemat, sehingga yang biasanya melihat TV sampai malam hari, sekarang tidak boleh full (seharian). Pola gaya hidup ini memang harus diatur semuanya," ujarnya.
Sekedar informasi, dalam agenda Festival Kuliner Seafood Desa Tematik di Kampung Nelayan Pantai Kondang Merak tersebut, juga turut menyajikan beberapa produk unggulan di kawasan Pantai Kondang Merak. Dalam serangkaian agenda yang sama, jajaran Forkopimda Kabupaten Malang atau yang mewakili bersama dengan pihak PLN juga menyempatkan diri untuk melaksanakan acara fun food.
Dalam acara memasak tersebut, para peserta termasuk Didik memanfaatkan kompor listrik induksi. Kompor listrik itulah yang rencananya akan dijadikan salah satu alternatif dalam mengatasi kelangkaan elpiji.
"PLN masuk desa ini merupakan program yang dilakukan oleh PLN pusat. Tentunya Pemerintah Kabupaten Malang sangat mengapresiasi dan menjadi sebuah kehormatan yang luar biasa. Artinya warga masyarakat sampai pelosok pedesaan sekarang bisa menikmati listrik," tukas Didik.