JATIMTIMES - Kios sekaligus gudang mebel yang berlokasi di kawasan Pasar Wajak, Kabupaten Malang ludes terbakar. Data Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang menyebut, kebakaran diduga disebabkan karena korsleting listrik.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun terkait kerugian materiil, diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Baca Juga : Buka Acara Berinvestasi Bijak, Wali Kota Kediri Harapkan ASN Tak Tertipu Investasi Ilegal
Peristiwa kebakaran tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto ketika dikonfirmasi usai kebakaran berhasil dipadamkan, Rabu (13/9/2023).
"Indikasi sumber api diduga karena korsleting listrik, terkait kerugiannya kurang lebih mencapai Rp 1 miliar. Namun untuk kepastiannya sedang didalami oleh pihak kepolisian," ungkapnya.
Diterangkan Sigit, kebakaran diperkirakan terjadi pada Rabu (13/9/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Warga yang mengetahui adanya kebakaran kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wajak, sebelum kemudian dilanjutkan ke Damkar Kabupaten Malang.
"Ada empat unit mobil pemadam kebakaran yang kami kerahkan ke lokasi kejadian," ujarnya.
Selain petugas Damkar Kabupaten Malang, personel gabungan dari Polsek Wajak dan para relawan juga turut dilibatkan dalam upaya pemadaman. Selain kios dan gudang mebel, kios elektronik juga dikabarkan turut terbakar dalam peristiwa tersebut.
"Setelah tiba ke lokasi dan melakukan tindakan penanggulangan, sekitar 3,5 jam kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan," tuturnya.
Baca Juga : Perolehan Medali Emas Tim Tarung Derajat Kota Malang Lampaui Target
Data Damkar Kabupaten Malang menyebut, bangunan dengan luas sekitar 400 meter persegi yang mengalami insiden kebakaran tersebut pemiliknya diketahui bernama Suryadi. Pria 53 tahun tersebut merupakan warga Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Kapolsek Wajak AKP Sumarsono mengaku hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Hal itu dilakukan guna memastikan kerugian serta penyebab pasti dari peristiwa kebakaran tersebut.
"Mebel yang tidak sempat dievakuasi sekitar 70 persen, saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut," tukasnya.