JATIMTIMES - PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) mencatatkan langkah besar dalam komitmen keberlanjutannya dengan membangun reaktor biogas baru di peternakan keduanya di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Komitmen ini ditandai dengan peletakkan batu pertama yang dilakukan secara langsung oleh Wakil Bupati Blitar, H. Rahmat Santoso, S.H., M.H. Pemkab Blitar memberikan dukungan dan apresiasi atas keseriusan Greenfields Indonesia dalam berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menyampaikan apresiasi kepada Greenfields Indonesia karena telah berupaya melakukan pengolahan limbah dengan mendirikan pengolahan biogas. Rahmat menegaskan reaktor biogas memiliki banyak manfaat untuk kelestarian lingkungan.
Baca Juga : Dua Petinju Banyuwangi Buka Peluang Mendapatkan Medali dalam Porprov VIII Jatim
“Ini menjadi bukti nyata bahwa Greenfields Indonesia sangat peduli dengan lingkungan. Seperti yang kita ketahui bersama biogas sangat bermanfaat untuk lingkungan yang lebih bersih, mengurangi efek gas rumah kaca dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga dan pupuk organic,” kata Rahmat.
Di kesempatan yang sama, Heru Setyo Prabowo selaku Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia menegaskan PT Greenfields Indonesia sejak awal berkomitmen menjalankan bisnis terintegrasi. Mulai dari peternakan, pabrik, hingga produk tiba di tangan konsumen.
“Tujuannya adalah agar kami dapat memegang kontrol penuh atas kualitas dan nutrisi produk maupun dampak yang mungkin dihasilkan selama proses produksi berlangsung. Oleh karenanya kami berinvestasi secara utuh membangun peternakan dan pabrik modern berskala internasional lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang di antaranya dibutuhkan dalam menjaga lingkungan, seperti melalui kehadiran reaktor biogas di Blitar,” tegas Heru.
Peternakan sapi berpotensi dalam mengeluarkan emisi gas rumah kaca akibat gas metana yang terjadi dari proses alami ketika sapi bersendawa, buang angin, hingga limbah kotorannya. Berdasarkan laporan Kementerian Pertanian pada 2019, kontribusi gas rumah kaca dari subsektor peternakan masih di bawah 2% dari total emisi nasional. Meski demikian, dibutuhkan peran aktif seluruh pihak, termasuk para pelaku industri, guna menekan laju pemanasan global.
“Reaktor biogas yang kami bangun memiliki kapasitas 12.000 m³. Dengan total lebih dari 9.000 ekor sapi, kami memproyeksikan akan dapat menghasilkan 7.200 m³ biogas setiap harinya. Biogas kemudian akan diubah menjadi listrik dengan daya sebesar kurang lebih 15.800 kilowatt-jam. Energi bersih dan terbarukan ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk operasional di peternakan karena dapat mengurangi ketergantungan kami pada bahan bakar fosil dan semakin menurunkan jejak emisi karbon. Selain itu, hasil ampas limbah kotoran sapi dari pengelolaan reaktor biogas tersebut akan menjadi pupuk organik dengan kualitas yang lebih baik,” lanjut Heru.
Pemanfaatkan reaktor biogas ini juga berdampak besar pada pengolahan air limbah yang lebih bersih dan aman bagi lingkungan karena akan menurunkan 70% Kebutuhan Oksigen Kimiawi/ Kebutuhan Oksigen Biokimia (KOK/KOB) dan 50% Padatan Tersuspensi Total di aliran limbah.
Reaktor biogas yang dibangun PT Greenfields Indonesia di peternakannya di Wlingi mendapat apresiasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun, S.H., M.H. Hadir langsung di agenda ini, Heru menegaskan berdirinya Greenfields Indonesia di Jawa Timur membawa dua dampak, yaitu menyejahterakan masyarakat karena bisa menyerap tenaga kerja 80% dari masyarakat lokal serta mendukung pertumbuhan pertanian masyarakat, dan juga dampak lingkungan.
Baca Juga : Tim PABSI Bawa 7 Medali Emas di Porprov Jatim ke-VIII untuk Kota Malang
“ Saya berterima kasih kepada Greenfields Indonesia karena selain memiliki visi misi untuk memproduksi susu terbaik se-Asia, mereka menyeimbangkannya dengan memerhatikan lingkungan. Ini tentunya bagus sekali dan yang kita harapkan, bagaimana disamping membawa dampak profit, kehadiran industri juga memberi dampak positif terhadap lingkungan sebagai tempat tinggal kita sehari-hari. Lingkungan sehat kita akan sehat, jika lingkungan rusak kita akan rusak semua,” kata Heru.
Heru menambahkan, Pemprov Jatim berharap reaktor biogas yang dibangun di Wlingi kedepan akan memberikan sejuta manfaat. Baik manfaat untuk masyarakat dan juga manfaat untuk kelestarian lingkungan.
“Oleh karenanya kami sangat mengapresiasi komitmen Greenfields Indonesia yang sangat mendukung pelestarian lingkungan hidup dengan melakukan peletakkan batu pertama untuk reaktor biogas. Semoga sukses dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat maupun perusahaan menuju pengolahan lingkungan yang lebih baik,” imbuhnya.
Sudah tak diragukan lagi, PT Greenfields Indonesia merupakan pioneer produsen dan manufaktur produk fresh milk pasteurisasi dalam kemasan dengan peternakan terbesar di Indonesia. Dengan jumlah sapi yang mencapai lebih dari 19.000 ekor berjenis Holstein dan Jersey, rata-rata tiap tahunnya PT Greenfields Indonesia memproduksi susu sapi segar mencapai 97.000 ton atau kurang lebih 10% dari total produksi SSDN 2022. Melalui komitmen “Greenfields Farming Philosophy”, Greenfields Indonesia memastikan setiap rangkaian proses produksi yang dijalankan penuh dengan tanggung jawab, berpihak pada lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat dan komunitas lokal.
“Pada akhirnya, seluruh bentuk tanggung jawab dan komitmen yang dilakukan oleh Greenfields Indonesia diharapkan dapat mendukung capaian pemerintah untuk mengurangi emisi hingga 29% pada 2030 serta target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada 2025,” pungkas Heru.