JATIMTIMES - Pemadaman Gunung Arjuno di wilayah Kota Batu masih dilakukan oleh tim gabungan. Hingga pukul 12.30 pada Minggu (10/9/2023) proses pemadaman dengan warer bombing masing dilakukan.
Pemadaman lewat udara atau water bombing sudah dilakukan sebanyak 19 kali. “Update hingga pukul 12.30 telah dilakukan sebanyak 19 kali,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Baca Juga : Manajemen Rekayasa Lalin Buk Gluduk Dilanjutkan, Dishub Akan Beri Batasan Waktu di Titik Tertentu
Proses water bombing ini dilakukan dengan menggunakan helicopter WB Tipe AS350B3e Reg PK-DAP dan Helikopter Tipe AS332C1 Superpuma. Kemudian juga dilakukan pemberangkatan Tim Gabungan untuk Pemantauan Water Bombing Kebakaran Hutan dan Lahan Gunung Arjuna melalui jalur Brakseng dengan tujuan Curah Kluntung.
Yakni tim 1 dengan jumlah personel 10 orang dari unsur Tahura R Soerjo, Perhutani, dan BPBD. Lalu ada Tim 2 dengan jumlah personel 23 orang dengan tujuan Pos 2 dari unsur Tahura R Soerjo dan Relawan.
“Setiap hari kami tetap melaksanakan pemantauan, monitoring, dan evaluasi situasi terkini perkembangan kebakaran hutan dan lahan,” imbuh Agung.
Tim gabungan yang terlibat yakni BPBD Kota Batu, Tahura R. Soerjo, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, Satpol PP Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Perhutani, FPRB, Tagana, Agen Bencana Provinsi Jawa Timur, PMI Kota Batu, Linmas, Brigade Penolong 13.38 Kota Batu, Organisasi Relawan, dan masyarakat.
Sebelumnya juga telah dilakukan penetapan SK Status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan Gunung Arjuno di Wilayah Kota Batu Nomor : 188.45/269/KEP/422.012/2023 oleh PJ Walikota Kota Batu.
Baca Juga : Komitmen Penggunaan Energi Terbarukan, 90 Titik Kota Malang Kini Diterangi Lampu Bertenaga Surya
Diketahui pada Sabtu, 26 Agustus 2023 kebakaran hutan terjadi di kawasan Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Api merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan pada Minggu 27 Agustus 2023, yang meluas hingga ke sisi wilayah Kota Batu pada 1 September 2023.
Vegetasi yang terbakar berupa cemara gunung, ilalang dan semak belukar. Saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Dampak akibat kebakaran, ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah Gunung Arjuna yang terancam.
