JATIMTIMES - Rencana pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur kini masuk tahap feasibility study (FS) atau uji kelayakan. Pemprov Jatim menggelar fokus group discussion (FGD) bersama Pemkab Bangkalan guna untuk mengetahui manfaat IISP ini terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Madura.
Turut hadir dalam pelaksanaan FGD tersebut diantaranya Kepala Bappeda Jatim, Kepala Balai Prasarana Permukiman Jatim, KAI, dan tokoh ulama hingga perangkat daerah setempat, di aula Pendapa Pemkab Bangkalan, Rabu (6/9/2023).
Baca Juga : Tanly Hospitality Hadirkan Hotel Baru di 5 Kota Besar, Termasuk di Kota Batu dan Bromo
Diketahui, IISP tersebut merupakan salah satu proyek yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan (Gerbangkertosusilo).
Berdasarkan master plan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, IISP akan dibangun di atas tanah seluas 38,11 hektare di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura. IISP ini akan menjadi satu-satunya wisata halal yang dikonsep dengan memaksimalkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai jantungnya.
Kepala Bappeda Jatim Mohammad Yasin menyebutkan, pembangunan IISP saat ini sudah masuk tahap uji kelayakan, sehingga saat ini Pemprov Jatim melakukan FGD bersama Pemkab Bangkalan. Dari 38,11 hektare luas tanah yang dibutuhkan, rencananya akan menggunakan sebagian tanah milik Kementerian PUPR. Saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan.
"Yang dibebaskan oleh BBWS sudah banyak tapi kan tidak semuanya, akan kita gunakan untuk IISP," tuturnya.
Adapun untuk segi pembiayaan dari pembangunan IISP ini, pihaknya menyebutkan masih akan dilakukan dikoordinasikan kembali. Bisa saja nanti ada support dari APBD dan APBN.
"Pada intinya masih kita coba koordinasikan kembali untuk pembiayaannya. Potensi pembiayaan mana nanti yang lebih memungkinkan," lanjut dia.
Selain itu, Yasin juga mengaku, terkait FGD yang dilakukan ini untuk mengukur kelayakan. Artinya pembangunan IISP ini dimulai dari uji kelayakan agar dapat gambaran yang utuh atas pembangunan IISP di Madura.
Baca Juga : Dorong Inklusi Keuangan, Pencapaian Tabungan Simpanan Pelajar Bank Jatim Tertinggi di Jawa Timur
Dalam FGD rencana pembangunan IISP ini, ada beberapa aspek yang akan diuji, diantaranya aspek lingkungan, teknis, sosial, budaya, ekonomi, dan serta hukum finansial. Termasuk risiko dari bencana.
Untuk itu, Yasin berharap dengan adanya FGD ini nantinya ada masukan-masukan dari stakeholder yang ada serta para tokoh ulama yang hadir. "Harapan kami melalui FGD ini ada masukan, sehingga menjadi penunjang pentingnya pembangunan IISP," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangkalan Felgi Surya Prana mengatakan, sejauh ini setiap tahapan dari rencana pembangunan IISP, Pemkab Bangkalan selalu dilibatkan. Artinya, sampai saat ini pihaknya akan terus mendukung apa yang sudah menjadi rencana dari Pemprov Jatim terkait rencana pembangunan IISP tersebut.
"Kedepan, kita akan terus mensupport kebutuhan infrakstruktur apa yang dibutuhkan dalam IISP ini. Itu PR kami dari Pemkab Bangkalan," kata Felgi.