free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Setelah Yenny, Alissa Wahid Ikut Komentari Klaim Cak Imin: PKB Berhenti Buat Narasi Bohong 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

06 - Sep - 2023, 18:52

Placeholder
Putri sulung almarhum Presiden Ke-4 Indonesia Abdurahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid. (Foto: X)

JATIMTIMES - Putri sulung almarhum Presiden Ke-4 Indonesia Abdurahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid buka suara soal pernyataan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sebelumnya, Yenny Wahid juga ikut menyanggah pernyataan Cak Imin dalam wawancara di program Mata Najwa, beberapa waktu lalu. 

Melalui akun X (Twitter) @AlissaWahid meminta agar Partai PKB berhenti membuat narasi bohong soal konflik Gus Dur dan Cak Imin.

Baca Juga : 2 Kali Lahan Kilang Minyak Tuban Kebakaran: DPRD Jatim Minta Usut Tuntas Penyebabnya

"Permintaan saya cuma ini: PKB berhenti membuat narasi bohong tentang konflik #GusDur & Imin," cuit Alissa, dikutip Rabu (6/9/2023).

Lebih lanjut Alissa meminta agar Cak Imin mengakui dulu kesalahannya yang menyakiti Gus Dur. "Akui, dulu menyakiti GD (Gus Dur). Saya saksi hidup bagaimana dampak hal itu pada kesehatan beliau," jelas dia.

Alissa juga menegaskan agar PKB maupun Cak Imjn agar tidak memakai nama Gus Dur untuk mencari dukungan publik. "Stop jualan #GusDur buat mencari dukungan publik. Toh sudah merasa sukses. Sudah, itu saja!," tandasnya. 

Alissa juga menegaskan bahwa dirinya bukan politisi. Dia juga tidak memiliki maksud untuk merebut PKB. Namun ia hanya ingin memperjuangkan tiga hal di atas.

"Saya bukan politisi. Saya tidak ada agenda merebut PKB. Saya tidak pernah komen urusan PKB apapun. Walaupun PKB mengklaim penerus Gus Dur tapi mis. tidak pernah muncul bersama minoritas saat ada masalah, saya juga tidak pernah komen," ungkap Alissa.

"Saya cuma perjuangkan 3 hal di atas. Itu saja," imbuh dia.

Sekali lagi Alissa menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terlibat masuk di PKB. "Tapi saya jelas mengingat betul ucapan #GusDur LANGSUNG kepada saya : 'Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan'," tandasnya.

Dia juga meminta agar Cak Imin menghentikan narasi yang tidak jujur. Bahkan tiga minggu sebelum wafat, kata Alissa, Gus Dur berkata kepada dirinya.

"#GusDur sampaikan ke saya bbrp kali. Terakhir sekitar 3 minggu sebelum beliau wafat, Desember 2009. Saya tuliskan catatan lengkap di sini : 

alissawahid.wordpress.com/2014/04/06/bap… Pas saya tulis ini (2013), narasinya : 'konflik itu direkayasa #GusDur'. Narasi hari ini : 'justru dia (Cak Imin) dikudeta'," jelas Alissa. 

Pengakuan dari Gus Dur kepada anaknya itu kemudian Alissa tuangkan di tulisan blognya pada 2013 dengan judul "Bapakku bukan Perakayasa Konflik". 

Alissa juga menyayangkan pernyataan Cak Imin yang menilai memakai nama Gus Dur untuk keuntungan PKB. "Lha ya sudah, gak perlu bawa² #GusDur dalam narasi² parpolnya. Kan sudah sukses. Saya malah akan sangat senang krn itu berarti closure. Smp saat ini problem saya hanya ini kok : masih jualan GusDur tapi tidak mengakui mengkhianati GusDur, dg gunakan macam² narasi," tegas Alissa.

Diketahui sebelumnya, dalam wawancara dengan Najwa Shihab, di program Mata Najwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut dirinya lah yang dikudeta oleh Putri Gus Dur sendiri, Yenny Wahid, bersama Ali Masykur untuk menduduki kepemipinan tertinggi PKB.

Cak Imin juga menilai isu menghianati Gus Dur itu selalu muncul setiap hendak Pemilu atau 5 tahun sekali. "Selalu muncul, setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan," kata Cak Imin, dikutip YouTube Najwa Shihab, Rabu (6/9/2023).

Ia mengatakan bahkan ada narasi yang menyebut dirinya mengkudeta Gus Dur. Alih-alih mengkudeta, Cak Imin mengklaim bahwa dirinya adalah korban kudeta saat diberhentikan sebagai Ketua Umum PKB.

"Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya," kata dia.

Pada 2005, Cak Imin terpilih menjadi Ketum PKB baru dalam Muktamar yang diselenggarakan di Semarang. Sementara Gus Dur ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syura.

Baca Juga : KPU Gelar Sosialisasi dan Tumbuh Kembangkan Kesadaran Masyarakat Mendukung Sukses Pemilu 2024 Melalui Kirab Nasional 

Cerita versi Cak Imin, tiga tahun berselang, pada 2008, Ali Masykur Musa ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP PKB berdasarkan hasil rapat antara Gus Dur selaku Ketua Dewan Syura PKB dan tim asistensi dalam Muktamar Luar Biasa PKB di Parung, Bogor, Jabar. Posisi Sekjen PKB saat itu diemban oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Menurut Cak Imin, saat itu ia ikhlas menerima keputusan tersebut. Cak Imin pun mengaku tidak ikut campur ketika PKB di bawah kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny Wahid.

"Satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya, bahkan setelah saya serahkan, kemudian kepemimpinan diambilalih oleh Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny sebagai Sekjen," jelas dia.

"Terjadi kepemimpinan lebih kurang satu tahun, dan saya tidak ikut-ikut, saya kembali jadi salah satu ketua. Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny inilah hasil kudeta terhadap saya," imbuhnya.

Namun, Cak Imin mengklaim kepemimpinan Ali dan Yenny saat itu dipandang tidak legitimate oleh KPU, lantaran Ali bukan ketua umum resmi.

"Bukan Ketum, maka harus ganti Ketum supaya bisa daftar ke KPU, karena harus daftar ke KPU maka yang sah di KPU adalah tanda tangan saya sebagai Ketum dan Yenny Sekjen," katanya.

Menurutnya, saat itu kemudian dicoba untuk mencari titik temu antara kubu Ali Masykur-Yenny dengan Cak Imin agar PKB tetap bisa mendaftar sebagai peserta pemilu. Namun, kata dia, tidak ada titik temu yang didapatkan.

"Karena tidak bisa terjadi (titik temu), kita cari jalan, supaya PKB bisa daftar, jalan yang paling singkat itu apa? Legalitas, legalitas atas kepemimpinan, nah saya ketum tanda tangan sendiri dengan wakil sekjen tidak mungkin, Ali Masykur Wakil ketua umum tanda tangan dengan Sekjen, enggak bisa diterima KPU, dicoba gagal," katanya.

"Begitu gagal kita cari jalan, satu satunya jalan adalah pengangkatan Yenny sebagai sekjen itu tidak sah, karena Yenny diangkat bukan muktamar, Yenny diangkat sebagai Sekjen di tengah jalan. Pergantian itu lah berkonsekuensi agak ribet segala macam," imbuhnya.

Yenny kemudian digantikan oleh sekjen sebelumnya, yaitu Lukman Edy. Menurut Cak Imin, saat sekjen diganti, KPU menerima pendaftaran PKB sebagai peserta pemilu.

Cak Imin lantas menceritakan momen dirinya dipanggil oleh Gus Dur. Saat itu, menurutnya Gus Dur merasa kaget lantaran dirinya mau diberhentikan dengan ikhlas sebagai Ketua Umum PKB.

"Yang kemudian sampai hampir gagal ikut pendaftaran itu, Gus Dur manggil saya, 'Saya gak nyangka kamu mau saya berhentikan...ya sudah kamu buat surat pengunduran diri sekarang, ini sudah ada drafnya'. Siap saya tanda tangan surat pengunduran diri, agar semua smooth," katanya.

Menurutnya, saat itu Gus Dur berpesan agar surat pengunduran itu disimpan dan hanya boleh dikeluarkan saat Gus Dur butuh.

"Saya kasih kepada Gus Dur. Apa yang terjadi? 'Surat saya terima min, tapi tolong kamu sendiri yang simpan, nanti kamu keluarkan kalau benar-benar saya butuhkan'. Sampai hari ini, tidak pernah diminta Gus Dur surat itu ada di tempat saya," kata Cak Imin.


Topik

Politik Alissa Wahid Gus Dur Cak Imin Mata Najwa PKB



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri